-->

Teruslah Bergerak Karena Berhenti Adalah Mati

Teruslah Bergerak Karena Berhenti Adalah Mati
Teruslah Bergerak Karena Berhenti Adalah Mati


Hidup seperti mengayun sepeda. Jika kita tidak terus bergerak maka kita akan terjatuh dan bisa mati. Oleh karena itu kita diharuskan untuk terus bergerak, bergerak dan bergerak menuju tujuan akhir kehidupan yang fana ini..

Oleh sebab itu, jangan biarkan kekosongan melanda diri, sebab seseorang yang sering kerasukan disebabkan karena dirinya ‘kosong’, kosong dalam mengingat Allah dan kosong dalam pikirannya.. Bergerak lah hingga kata lelah pun ‘lelah’ mengejarmu.. bergerak lah hingga kebosanan pun ‘bosan’ mengejarmu. Bergeraklah hingga jejak ini ‘jejak’ di tanah syurga.


Berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian.

Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit aktivitasnya. Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari semua itu adalah hanya sekadar desas-desus dan omong kosong yang tak berguna.

Itulah keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tak pernah mengerjakan amalan yang bermakna dan berbuah pahala.

Oleh sebab itu, hendaknya kamu senantiasa bergerak, bekerja, mencari, membaca, membaca al-Qur'an, bertasbih, menulis atau mengunjungi sahabat.

Allah berfirman:

“Maka ketika engkau telah selesai mengerjakan suatu urusan, maka kerjakanlah urusan berikutnya” (QS. Al Insyirah : 7).

 Ayat tersebut merupakan firman ALLAH yang menyuruh kita agar terus beraktifitas. Dikutip dari nasehat ustad Cahyadi Takariawan di suatu majelis ilmu mengenai “Kekosongan yang Melenakan”.

Gunakan waktu sebaik-baiknya, dan jangan biarkan ada satu menit pun yang terbuang sia-sia! Ingat, sehari saja dirimu kosong tak bergerak, niscaya kegundahan, keresahan godaan dan bisikan setan akan mudah menyelinap dalam tubuhmu! Dan bila sudah demikian, maka dirimu akan menjadi lapangan permainan para setan.





Daftar Pustaka
'Aidh al-Qarni, 2004, La Tahzan, Jangan Bersedih (hal. 97), diterjemahkan oleh: Samson Rahman. Jakarta: Qisthi Press.
lskpontianak.com, Bergerak Atau Mati


Advertisement