-->

Warna-Warni Golongan Islam

Warna-Warni Golongan Islam
Warna-Warni Golongan Islam

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Artinya ; Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Alloh, kemudian Alloh akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat” [Al-An’am ; 159]

Lembaga Dakwah pada zaman sekarang menyebar di mana-mana. Mereka mendirikan organisasi, partai dan beberapa jama’ah, mereka berdalih untuk memperjuangkan Islam. Akan tetapi kenyataan yang ada, mereka saling berpecah-belah. Mereka merasa kelompoknya yang paling benar, para pengikutnya pun merasa bangga dengan pemimpinnya, keputusan pemimpin seperti wahyu ilahiah yang tidak boleh dibantah dan harus ditaati, terancam jiwanya bila dikritik karena salah keputusannya, mau mengkritik akan tetapi tidak mau dikritik, kadang kala menolak da’i yang bukan golongannya apabila dianggap merugikan kelompoknya sekalipun da’i itu benar, mereka merasa sedih bila anggotanya keluar. Inilah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bagi orang yang tahu hakikatnya. (almanhaj.com)

Seperti halnya perguruan tinggi Al-Azhar di Mesir, dahulu didirikan untuk menyebarkan paham Syi'ah. Orang-orang Syi'ah selalu mengatakan bahwa Islam Syi'ah berbeda dengan Islam Sunnah. Mereka mengubah ayat-ayat Al-Qur’an dan menuduh Ahlus-Sunnah mengurangi ayat Qur'an. Mohon penjelasan tentang ini.

Ust. Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi (dalam Anda Bertanya Islam Mejawab)  menjelaskan bahwa;
Allah swt. tidak menginginkan Islam diberi corak atau warna oleh manusia. Yang dikehendaki-Nya yaitu Islam seperti ketika diturunkan (diwahyukan) kepada Rasulullah. Hawa nafsu manusia sajalah yang senang untuk merusak agama dengan memberinya warna dan corak, sehingga timbul perbedaan seperti apa yang kita lihat sekarang ini.
Mereka yang mengubah-ubah agama digolongkan oleh Allah sebagaimana firman-Nya,
"Sesungguhnya orang-orang yang berpecah-belah dalam agamanya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah lerserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat." (al-An'aam: 159)

Datangnya Al-Azhar di Mesir mula-mula akan memberi warna Syi'ah, tetapi kehendak Allah berbeda. Allah berkeinginan Islam yang diajarkan di sana satu, tidak diberi warna.

Allah berkehendak agar Islam yang diturunkan tetap putih, bersih, tidak merah, kuning, atau hijau. Seperti air kalau sudah diberi warna, bukan air lagi namanya, begitu juga Islam, jika sudah diwarnai, bukan Islam lagi namanya.


Sumber Pustaka:
Sya’rawi, Muhammad Mutawai.  2007. Anda Bertanya Islam Menjawab. Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani

Al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron. 2008. Nasehat Untuk Pendiri Organisai, Jama'ah Dan Partai. (online). (Diakses 04 Juli 2015, almanhaj.or.id).
Advertisement