-->

Alergi Susu Sapi, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya Terhadap Bayi

Alergi Susu Sapi, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya Terhadap Bayi
Alergi Susu Sapi, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya Terhadap Bayi

Alergi susu sapi terjadi karena reaksi imunologis terhadap satu atau lebih protein susu sapi. Laporkan kejadian alergi susu sapi (ASS) pada bayi sangat bervariasi, 1-17%. Cukup beragam prevalensi ASS karena perbedaan populasi yang diteliti dan kriteria diagnostik yang digunakan. Dalam rentang 1 tahun, 50% kasus akan meningkatkan ASS, ASS, dan 80-90% dari anak-anak akan normal dalam waktu 5 tahun. Data di Amerika Serikat mengatakan, kecurigaan adanya kondisi ASS orang tua pada anak mereka ternyata 4 kali lebih besar daripada yang sebenarnya.
Apa yang menyebabkan anak alergi terhadap susu sapi?
Susu sapi mengandung protein 3,3%, seperti kasein (80%) dan whey (20%). Whey protein terutama terdiri dari Beta-laktoglobulin dan diduga menjadi penyebab utama alergi ASS. Protein ini tidak ditemukan dalam ASI. Beta-laktoglobulin dalam susu sapi tidak dicerna di perut karena belum menghasilkan fungsi sistem pencernaan bayi (jumlah dan fungsi asam lambung dan enzim pencernaan), akan diserap oleh dinding usus dan masuk ke sirkulasi darah tubuh. Akibatnya, tubuh yang mengenali protein asing akan bereaksi menghasilkan antibodi alergi (immunoglobulin E / IgE) sehingga menimbulkan berbagai gejala alergi.
Reaksi alergi terhadap protein susu sapi karena karakteristik protein. Protein terdiri dari urutan asam amino tertentu yang terikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Sedikit perbedaan dalam urutan asam amino atau protein yang mengikat, akan membedakan jenis dan potensi alergi dari protein ini. Studi ini menemukan bahwa protein yang terdiri dari setidaknya 14 urutan asam amino berpotensi menyebabkan alergi. Selain itu, potensi alergi protein juga ditentukan oleh berat molekul protein itu sendiri. Protein dengan berat molekul 3000 Dalton akan memiliki potensi untuk merangsang kondisi alergi.

Pencegahan utama alergi adalah menghindari ekstrak alergen. World Health Organization-WHO, dan berbagai lembaga dokter anak kesatuan di seluruh dunia, merekomendasikan menyusui sebagai upaya pertama dan utama pada pencegahan ASS. Dalam kondisi menyusui tidak mungkin, atau alergi yang muncul akibat serangkaian protein yang ditemukan dalam ASI, dapat diberikan formula khusus. Diagnosis alergi susu sapi harus ditegakkan oleh dokter untuk menghindari pembatasan makanan pada anak.
Advertisement