Apa hakikat iman itu?
Pertanyaan:
Dalam
Al-Qur’an berulang kali tercantum seruan, "Wahai orang-orang yang beriman
dan pahala bagi orang-orang yang beriman." Apa hakikat iman itu?
Jawab:
Pada
umumnya arti iman atau keimanan ialah beriman kepada Allah, yaitu bila keimanan
sudah masuk ke dalam hati, fungsi akal berakhir.
Apabila
sudah kokoh menghunjam dalam hati, tidak perlu mertgambang ke atas permukaan
untuk dipersoalkan apa lagi diperdebatkan.
Kalau
belum mantap dan kokoh dalam hati belum dikatakan beriman. Kemantapan itu
seakan-akan diikat, itulah yang disebut akidah. Itulah keimanan yang mutlak
(absolut).
Tanpa
keyakinan kepercayaan dan keimanan terhadap segala persoalan, tidak akan lahir
gerak kehidupan. Keyakinan dan kepercayaan itulah sarana yang dapat
mengantarkan manusia untuk mencapai tujuan, sedangkan puncak keimanan ialah
percaya terhadap adanya Yang Maha Pencipta.
Beriman
kepada Allah dapat menambah ilmu pengetahuan kita tentang kehidupan, sebab
banyak sekali persoalan-persoalan yang tidak terjangkau oleh akal, rasa, dan
indra manusia, dan hanya dapat dijangkau melalui keimanan.
Orang
yang tidak beriman, ilmu pengetahuan mereka akan terputus. Tetapi yang beriman
akan memperoleh ilmu-ilmu lain yang pern ah dikatakan para malaikat kepada
Allah,
"Mahasuci
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami." (al-Baqarah: 32)
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement