Arti Kehidupan Hakiki
Pertanyaan:
Mohon
penjelasan tentang Tauhid Rububiah dan Uluhiah.
Jawab:
Allah
swt. pertama kali menciptakan alam semesta termasuk tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan benda. Kemudian barulah Allah menciptakan manusia untuk
memimpin, mengatur, dan memanfaatkan seluruh makhluk itu untuk mengabdi
kepada Allah.
Pengabdian
makhluk-makhluk itu merupakan rahasia kelangsungan hidup manusia, baik
yang beriman kepada Allah maupun yang ingkar dan kafir. Itu memang
kehendak Allah swt. Sang Maha Pencipta. Itulah yang disebut rububiah.
Mencipta,
memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, merencanakan urusan
makhluk-Nya, menurunkan hujan, dan lain-lain itu adalah kehendak Allah
jua, itulah rububiah.
Adapun
pemberian uluhiah kepada manusia adalah ubudiyah, yaitu kepatuhan kepada
perintah dan larangan Allah.
Doa,
penyembelihan korban karena Allah, pelaksanaan nazar, tasbih, tahmid, takbir,
mohon pertolongan, serta pembelaan dan Iain-lain yang dilakukan manusia
untuk-Nya, itulah uluhiah. Pemberian ini khusus untuk orang yang beriman saja.
Karena itulah kekhususan tauhid uluhiah adalah beribadah. Ibadah mengharuskan
orang melakukan taklif yaitu perintah dan larangan.
Jadi,
ibadah adalah suatu kelebihan terhadap hukum alam yang berlaku secara pasti
bagi seluruh manusia. Oleh karena itu, Allah swt. menentukan bagi kelanjutan
perintah dan larangan yang dipilih-Nya bagi kepentingan manusia (meskipun itu
di luar kehendak mereka) misalnya adanya kehidupan berikutnya yang abadi yaitu
kehidupan akhirat atau kehidupan hakiki
Adapun
tauhid ketiga adalah Tauhid Asmaa dan sifat-sifat Allah swt.
Pertanyaan:
Mohon
diterangkan arti kehidupan hakiki
Jawab:
Kehidupan
ada dua macam. Pertama, kehidupan material yang ada di dalam tubuh dan
menyebabkan gerakan, perasaan, pikiran, dan Iain-lain yang akan berhenti
dengan berakhirnya dunia. Dan bagi perorangan berakhir dengan datangnya
ajal. Kedua, kehidupan lain sesudahnya yang lebih agung dan abadi yaitu
kehidupan akhirat yang dinamakan-Nya hayah atau hayawan atau
kehidupan yang sebenarnya.
Firman
Allah,
"Dan
tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau
dan main-main
belaka. Dan sesungguhnya kampung akhirat itulah kehidupan yang hakiki kalau
mereka mengetahui." (al- Ankabuut: 64)
Kehidupan
dunia berakhir dengan kematian dan meninggalkan kenikmatan atau
ditinggalkan oleh kenikmatan. Sedangkan di akhirat orang tidak akan
dikejar kematian atau ditinggalkan oleh kenikmatan.
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement