Hikmah dilarangnya Makan Babi
Pertanyaan:
Apa
hikmah dilarangnya memakan daging babi?
Jawab:
Ketika
perintah larangan memakan daging babi dilaksanakan, orang-orang belum mengerti
apa hikmahnya. Mereka didasari rasa keimanan yang tinggi. Menerima tanpa
alasan, mereka menyadari, bahwa pasti ada hikmahnya dari setiap larangan Allah,
tanpa boleh dipersoalkan dan dibahas oleh setiap mukmin. Ia harus menerima utuh
setiap apa yang diperintahkan Allah.
Sekarang,
ilmu kedokteran sudah bisa meneliti, apa hikmah larangan itu. Daging babi
mengandung cacing pita yang bernama tinrasolim. Cacing ini bisa menimbulkan
gangguan serius. Cacing pita itu akan mengisap darah, dan bisa terkena
penyakit anemia
yang gawat. Lambung dan usus mengerut, kurang darah, daya kekuatan menurun
tajam, dan lemah.
Keimanan
adalah dasar dari setiap hukum yang datangnya dari Allah. Hikmah dari suatu
larangan mungkin lebih tinggi dari perintah atau larangan itu sendiri dan
biasanya terasa akibatnya sesudah dikerjakan atau dipatuhi.
Hikmah
dari perintah atau larangan tidak akan mendahului pelaksanaannya. Sebab, jika
lebih dulu dari pelaksanaannya, tentu orang yang melaksanakannya akan patuh
kepada hikmahnya. Padahal, seharusnya patuh kepada yang memerintah dan
melarang, yaitu Allah swt.
Diketahuinya
hikmah dari perintah dan larangan Allah setelah kurun waktu yang lama itu
adalah bukti dari dilaksanakannya perintah Allah tanpa diketahui lebih dulu
hikmahnya dengan tanpa harus menunggu dulu ilmu kedokteran meneliti bahwa
daging babi itu berbahaya.
Soal
hikmah dari larangan Allah ini, masih banyak yang belum terungkap oleh ilmu
pengetahuan.
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement