Apakah Manusia Dapat Menciptakan Amal Perbuatannya
Sendiri
Pertanyaan-.
Para
filsuf berpendapat bahwa manusia itu sebagai pencipta amal perbuatannya
sendiri. Pendapat semacam ini sama dengan kaum Muktazilah. Alasannya bahwa hal
itu sebagai bukti akan keadilan Allah. Manusia mendapat pahala atau siksa
adalah didasari perbuatannya sendiri. Apakah pendapat itu benar?
Jawab:
Dipertimbangkan
secara akal saja pendapat seperti itu tidak benar. Mari kita buktikan. Arti
dari perbuatan (fiil) yaitu pengarahan kekuatan untuk melahirkan suatu kejadian
yang sebelumnya tidak ada. Lalu, apa-apa saja yang diperlukan untuk melahirkan
sesuatu yang tidak ada menjadi ada?
Islam
mengajarkan kepada kita bahwa untuk mewujudkan amal perbuatan diperlukan tujuh
unsur sebagai syaratnya
1. kekuatan
(tenaga);
2. akal
yang merencanakan;
3. pengarahan
tenaga;
4. materi
amal perbuatannya;
5. waktu;
6. tempat;
7. alat-alat
Apabila
ada yang berpendapat bahwa untuk menciptakan amal perbuatan adalah dari manusia
sendiri. Coba tolong sebutkan, mana dari tujuh tersebut di atas yang bisa
dijadikan lAndasan.
Tidak
mungkin manusia bisa mencipta akal atau tenaga atau sasarannya. Misalnya, Anda
hendak berdiri, timbul hasrat dalam hati untuk berdiri. Anggota tubuh yang mana
yang dapat melakukan tugas sampai Anda bisa berdiri? Pasti Anda tidak tahu!
Anda hanya tahu bahwa Anda sudah berdiri, selesai! Begitu pula bila ingin
menggerakkan tangan, kepala atau lainnya coba kita kaji lebih dalam. Misalnya
Allah mengambil fungsi akal Anda, apakah mungkin Anda dapat merencanakan amal
perbuatan? Tubuh Anda lumpuh, tentu Anda tidak mampu menggerakkan badan.
Dari
contoh-contoh itu jelas, bahwa unsurLunsur perbuatan bukan dari manusia.
Manusia tidak akan mampu menguasainya. Sebatas berpikir, manusia bisa menimbang
atau memilih dua alternatif; memilih berbuat atau tidak, memilih berdiri atau
duduk. Itu saja!
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement