Jadilah, Maka Jadilah Ia
Perlanyaan:
Allah
berfirman dalam hadits Qudsi,
'Taatlah kepadaku
wahai hamba-Ku, engkau akan memiliki" "sifat" ketuhanan, bila
berkata sesuatu, "Jadilah maka jadilah ia." (Kun fayakun)
Apa
yang menyebabkan seorang hamba Allah yang suci, bersih dapat memiliki sifat
ketuhanan, sehingga bila ia berucap, "Jadilah maka jadilah ia."
Jawab:
Segala
apa yang dilakukan Allah adalah dengan perencanaan yang teratur dan mengandung
kebijaksanaan yang sempurna. Manusia, hanya terbatas kepada kemampuannya
sendiri dan hanya dapat terlaksana setelah mendapat izin Allah. Manusia membuat
gelas, ya tetap gelas itu saja. Tidak bisa dikembangbiakkan,tidak bisa
dikawinkan dan menurunkan keturunan. Hasil ciptaan manusia terbatas kepada
bentuk beku yang dibuatnya. Manusia tidak akan mungkin berurusan dengan ruh.
Allah bisa menciptakan sesuatu yang lama menjadi baru, yang kecil menjadi
besar, yang diam menjadi bergerak, berkembang, berketurunan tanpa ada batasnya.
Mengenai
arti hadits Qudsi di atas ialah manusia bisa mempunyai "sifat"
ketuhanan, dalam batas-batas kemampuannya sebagai manusia, bukan tanpa batas
atau mutlak.
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement