-->

Islam dan Pendidlkan Watak

Islam dan Pendidlkan Watak
Islam dan Pendidlkan Watak
Pertanyaan:
Islam diwahyukan untuk memperbaiki, mengendalikan, dan melindungi watak manusia dari segala macam yang merusaknya. Islam diturunkan bukan untuk mematikan atau menghilangkan watak yang ada. Tapi, mengapa masih saja banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan manusia, padahal ia tahu bahwa itu berdosa. Seperti seseorang yang berzina. Ia tahu itu dosa besar, tetap saja dilakukan, dan terus-menerus.

Jawab:
Manusia tidak berhenti berbuat pelanggaran dan terus merajalela dalam perbuatan maksiat disebabkan oleh hukum yang tidak dilaksanakan saat ia melakukan perbuatan itu.

Dalam kaitan dengan masalah perilaku seksual ini, Allah melindungi nafsu manusia dari hal-hal yang merusak dan dari gangguan masyarakat terhadap dirinya. Contoh dari sebuah kisah. Seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, "Ya Rasulullah, saya berjanji menganut Islam, tetapi saya senang sekali kepada wanita (zina) dan saya tidak bisa meninggalkannya kebiasaan itu. Apakah Rasulullah bisa mengizinkan aku tetap melakukannya?"

Rasulullah tidak marah mendengar pertanyaan itu, beliau adalah guru dan selalu ingin menjelaskan hikmah larangan Allah yang dapat dimengerti dan dirasakan orang itu. Rasulullah saw. lalu bertanya kepada orang itu, "Apakah engkau bisa menerima bila ibumu dizinai orang?"

Orang itu menjawab, 'Tentu tidak!"

"Apakah engkau bisa menerima bila saudara perempuanmu dizinai orang?"

Orang itu menjawab, 'Tidak juga
"Apakah engkau bisa menerima bila istrimu dizinai orang?"

Orang itu dengan lebih muram menjawab, "Sekali lagi tidak!"

Rasullulah bersabda, ” Ketahuilah bahwa wanita yang engkau zinai itu adalah  ibunya orang, istri orang, dan saudaranya orang."

Orang itu merenung lalu dengan bersuara insaf ia berkata, "Ya Rasulullah, aku berjanji tidak akan berzina lagi."

Syariat agama yang diatur Allah bertujuan untuk melindungi kehormatan ibu, istri, dan saudara perempuannya. Tidak ada manusia terhormat yang tega bila tahu melihat ibu, istri, atau saudara perempuannya dizinai orang.

Syariat agama Islam juga bertujuan meningkatkan mutu watak dan mendidik, mengendalikan, serta mengarahkannya. Bukan menghilangkannya atau mematikannya.

Syariat agama Islam merupakan ikatan bagi kebebasan 'semau gue' untuk mencapai kebebasan yang sejati, yaitu kebebasan yang terikat'
.

Sumber Pustaka:

Sya’rawi, Muhammad Mutawai.  2007. Anda Bertanya Islam Menjawab. Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement