Pertanyaan:
Apakah pengaruhnya kerudung bagi
wanita?
Jawab:
Islam berkata pada wanita,
"Syariatku akan mengamankan kehidupanmu."
Seorang istri yang sudah mencapai umur
lebih dari empat puluh tahun, fisik lemah, tidak sesegar sewaktu ia masih
belasan atau dua puluhan. Istri menjadi lemah karena kepayahan mengurusi rumah
tangga, capek mengurusi anak, mengurusi atau mungkin mencari tambahan
kebutuhan. Semua itu bisa mengurangi keindahan tubuhnya, pudar kecantikannya,
dan kelihatan semakin tua.
Suami setiap hari keluar, melihat
wanita muda berpakaian mencolok dan berdAndan menarik. Ia merenung,
membandingkan dengan istri di rumah yang mulai rapuh. Watak dan tabiatnya
menyala, melebihi kebiasaannya di rumah. Tontonan semacam itu bisa merusak
ketenteraman rumah tangga.
Wanita yang berpakaian mencolok dan
berdAndan genit itu lupa diri bahwa dua puluh tahun lagi ia juga akan keriput.
Kemudian datang giliran wanita muda generasi berikutnya akan menggoda suaminya.
Terus berputar! Islam berkata kepada wanita semacam itu,
"Amankan hidupmu, lima belas atau
dua puluh tahun lagi ada wanita lain yang akan merusak suami atau anakmu."
Karena rahmat-Nya, Islam mengamankan kehidupannya, melarang merusak
ketenteraman kehidupan orang lain, sehingga dia tercegah dari perbuatan orang
lain yang serupa.
Islam tidak melarang adanya daya tarik {idraak).
Islam hanya membatasi adanya daya tarik dari wanita kepada laki-laki.
Laki-laki muslim juga tidak dilarang mempunyai hasrat atau keinginan (wijdaan).
Tetapi rasa ingin memiliki biasanya tidak bisa dipisah dengan bertindak untuk
memiliki (nuzuu).
Islam berkeinginan memuliakan kedudukan
kaum wanita dan menempatkan mereka pada posisi yang terhormat. Apabila ada
seruan agar wanita berpakaian sopan, tidak menampakkan aurat, dan memamerkan
bagian-bagian kecantikannya kecuali kepada suaminya saja, justru dimaksudkan
untuk menjadikan wanita sebagai istri-istri teladan yang menenteramkan rumah
tangganya, menjadi seorang ibu yang mampu mengasuh makhluk Allah yang paling
mulia, yaitu manusia.
Wanita sering lupa atau pura-pura tidak
mengerti bahwa rumah tangganya yang rusak adalah akibat dari ulahnya. Dia
mencari obat yang bukan untuk menyembuhkan.
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement