-->

Siapa Yang Lebih Berhak Engkau Cintai?

Siapa Yang Lebih Berhak Engkau Cintai?
Siapa Yang Lebih Berhak Engkau Cintai?
 Sudah menjadi sifat manusia ketika mereka mendapatkan kebaikan dari orang lain maka akan cenderung mencintai orang yang memberi kebaikan tersebut karena apa yang telah ia berikan. Padahal perlu kita ketahui bersama bahwa tidak ada sesorang yang melakukan kebaikan kecuali mendapatkan hidayah dari Allah untuk melakukan kebaikan pada kita, tidak ada suatu kebaikan yang dirasakan oleh manusia atau makluk ciptaan-Nya kecuali berasal dari Allah. Lantas siapa yang lebih berhak engkau cintai?

Cinta Allah kepada para hamba-hambanya adalah cinta yang tak terbatas, besarnya cinta Allah kepada para hamba-hambanya tidak bisa kita samakan dengan cinta siapapun, hal ini bisa kita lihat pada surat Al – A’araf ayat 156 yang artinya

“rahmat (kasih sayang) ku meliputi segalanya” lantas siapa yang lebih berhak engkau cintai?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan kasih sayang Allah SWT kepada para hamba-hambanya dengan jumlah seratus. Sedangkan yang sembilan puluh sembilan disimpan dan sedangkan yang satu dibagi-bagikan yang meliputi seluruh kebutuhan hamba-hambanya. Sehubungan dengan hal tersebut tentu kita tahu cinta Allah kepada para hamba-hambanya sangatlah luas bahkan satu dari seratus bisa mencukupi seluruh kebutuhan.

Jika kita mau berpikir mengenai bukti Allah kepada para hamba-hambanya kita akan mendapatkan banyak sekali bukti. Salah satunya berupa Kitab Suci Al-Qur’an yang bisa kita jadikan pedoman dalam menjalani hidup ini dengan bahagia.coba kita lihat surat Al-Baqoroh “kitab ini tidak ada keraguan padanya, (merupakan)petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” dengan memahami isi dari kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan Allah ini kita bisa mendapatkan kebahagian dunia dan akirat, lantas siapa yang lebih berhak engkau cintai?

Kebaikan Allah yang meiliputi segala yang dibutuhkan manusia terus diberikan, walau manusia-manusia terus melakukan perbuatan yang tidak disukai Allah. Meskipun manusia selalu berbuat maksiat sedangkan manusia tahu hal ini dilarang oleh Allah, lantas Allah tidak mengurangi sedikitpun kebaikan-kebaikan yang diturnkan kepada para hamba-hambanya. Jika demikian siapa yang berhak engkau cintai?

Perlu kita ketahui tidak ada makluk yang mencintai kecuali salah satu dari mereka membutuhkan,tidak ada makluk yang saling mencintai kecuali dua-duanya saling membuthkan. Sementara Allah Dia menuntut kecintaan makluk-makluknya kepada Allah hanya demi kebaikan para hamba-hambanya.

Tidak ada satu orangpun yang sudi engkau ajak untuk bergaul, jika mereka merasa tidak mendapatkan sebuah keuntungan dengan bergaul kepadamu. Namun Allah mengajak para hamba-hambanya agar para hamba-hambanya mendapatkan keuntungan. Setiap keburukan akan dibalas, dan ini pun sangatlah mudah untuk di hapuskan. Apakah dari mereka yang kau ajak bergaul bisa menghapus kesalahan yang telah menyakiti hatinya dengan mudah? Lantas jika demikian siapa yang lebih berhak engkau cintai? Tentu kita semua sudah bisa mendapatkan jawabanya

Semoga dengan tulisan ini kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, amin
*wallahu a’lam
Advertisement