Pertanyaan:
Dikatakan bahwa Nabi Adam dulu
bertempat di surga, lalu diturunkan oleh Allah ke bumi. Apakah surga Adam itu
sama dengan surga di hari akhir nanti? Atau hanya tempat yang terdiri dari
taman-taman saja?
Jawab:
Selanjutnya penjelasan Ust. Muhammad
Mutawalli asy-Sya’rawi (dalam Anda Bertanya Islam Mejawab) menerangkan bahwa;
Surga yang ditempati Adam sebelum
diturunkan ke bumi bukan surga di hari akhir nanti.
Penghuni surga di akhirat kelak tidak
dipaksa untuk melakukan tugas. Tidak ada godaan setan di sana. Sedang surga
tempat Adam dulu penuh dengan aspek-aspek kehidupan dunia. Di sana Allah
menguji Adam dan istrinya dengan pilihan sebagaimana manusia seperti kita.
Pilihan mengharuskan adanya bimbingan dan tuntunan. Bimbingan dan tuntunan
mengharuskan pula adanya perintah dan larangan.
Sebagaimana firman Allah kepada Adam dan istrinya,
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
istrimu surga ini dan makanlah makanan-makanannyayang banyak lagi baik di mana
saja yang kamu sukai." (al-Baqarah:
35)
Ayat ini adalah perintah firman-Nya
lagi,
"...Dan janganlah kamu dekati pohon ini,
yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (al-Baqarah: 35)
Ayat ini adalah larangan kesimpulan
kita, yang menyangkut perintah dan larangan adalah suatu pilihan. Perhatikan
ketelitian Allah dalam firman-Nya itu, "Dan janganlah kamu dekati
pohon ini", bukan "Janganlah kamu makan. "TFrusan
yang menyangkut pelanggaran dan maksiat bukan hanya dilarang untuk dilakukan,
tetapi dilarang untuk didekati. Allah ingin melindungi kita dari nafsu syahwat
yang mengarahkan kepada maksiat, karena itu dipakai kata "dilarang
mendekat."
Demikianlah
penjelasan mengenai Surga Adam oleh Ust. Muhammad Mutawai asy-Sya’rawi. Semoga
dapat memberi manfaat kepada pembaca sekalian.
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement