-->

Kelompok-kelompok Manusia

Kelompok-kelompok Manusia
Kelompok-kelompok Manusia
KELOMPOK-KELOMPOK MANUSIA

Pertanyaan:

Sistem kelas yang membatasi manusia ke dalam kelompok-kelompok, kelompok kaya dan miskin. Ada kelompok buruh dan usahawan. Akibatnya, timbul paham komunisme dan kapitalisme.

Kedua paham itu memengaruhi cara berpikir umat Islam, mencipta manusia dengan kelebihan-kelebihannya. Apakah kelebihan harta, kemampuan, atau ilmu. Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa Islam itu adalah sosialisme. Bagaimana ini?

Jawab:

Mengenai hal ini, Ust. Muhammad Mutawai asy-Sya’rawi (dalam Anda Bertanya Islam  Menjawab. 2007) beliau menjelaskan,

Islam menolak mutlak pembagian kelas-kelas yang mencerminkan diskriminasi. Manusia dikelompokkan sebagai kelas tinggi dan kelas rendah, sehingga terjadi jurang pemisah antara keduanya.

Perbedaan di antara manusia adalah wajar. Justru perbedaan itu menjadikan kelengkapan dan kesempurnaan. Perbedaan bisa menyesatkan apabila berangkatnya karena pAndangan harta, miskin dan kaya. Bisa juga karena kedudukan, yang berkuasa dan yang dikuasai.

Seharusnya, manusia menilai manusia lain dari segala segi. Terutama kebaikannya. Kebaikan yang ada pada seseorang yang tidak terdapat pada orang lain. Saya lanjutkan pertanyaan di atas. Dalam Al-Qurvan disebut bahwa Allah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Konsekuensi dari ayat itu tentu akan timbul kelas-kelas di masyarakat.

Anda salah menafsirkan ayat itu. Saya bacakan secara lengkap,

"Mengapa mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia. Dan kami telah meninggikan sebagian atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apayang mereka kumpulkan." (az-Zukhruf: 32)

Memang, terkadang orang menafsirkan 'meninggikan' derajat sebagian atas sebagian yang lain adalah menyangkut kekayaan dan kemiskinan. Itu sama sekali itu tidak benar. Allah swt. tidak menentukan mereka yang ditinggikan dan mereka yang dibawahkan. 'Sebagian' artinya samar dan kabur.

Kalau coba diamati dengan cermat, akan diketahui bahwa 'sebagian' itu dimaksudkan bahwa setiap orang yang mempunyai hal-hal yang tinggi dan hal-hal yang bawah, sama dengan yang lain. Penilaian tentang kesehatannya, penyakit, kebahagiaan, keamanan, kecerdasan, akhlak, dan ilmu pengetahuan. Coba hitung berapa banyak masing-masing orang memilikinya. Dan akhirnya akan diketahui, sama ketinggian seseorang dengan orang lain. Sesudah itu, tidak ada lagi kelebihan dan ketinggian, kecuali karena takwa.

Anda perhatikan kata 'penghidupan' (ma'isyah) dari ayat di atas. Penghidupan bukan hanya berarti kemiskinan dan kekayaan saja. Penghidupan berarti segala macam kegiatan dan aspek kehidupan.

Selanjutnya dikatakan dalam ayat tersebut "Agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain, ” artinya bahwa yang kaya mempergunakan yang miskin dan yang miskin mempergunakan yang kaya. Yang kuat mempergunakan yang
lemah dan yang lemah mempergunakan yang kuat. Pedagang kaya dipergunakan untuk menyediakan bahan pangan untuk orang miskin. Para dokter dipergunakan oleh orang sakit. Begitu seterusnya.

Itulah ciptaan Allah yang saling melengkapi. Itu pula salah satu pendidikan akhlak dalam Islam. Apabila Anda kuat dalam salah satu segi kehidupan, janganlah memAndang yang lemah dengan pAndangan hina dan rendah.

Firman Allah,

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok- olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolokolokkan." (al-Hujuraat: 11)

Demikianlah penjelasan yang dikutip  dari buku Anda Bertanya Islam Menjawab oleh Ust. Muhammad Mutawai asy-Sya’rawi. Semoga dapat menambah pengetahuan dan memberi manfaat kepada para pembaca sekalian.


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
: : : : : : : www.fastabiq.com : : : : : : :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sumber Pustaka:
Sya’rawi, Muhammad Mutawai.  2007. Anda Bertanya Islam Menjawab. Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Advertisement