Dizaman yang modern
seperti ini banyak sekali orang Islam yang tidak bisa memahami Islam dengan
benar, ajaran-ajaran yang sudah di berikan oleh Rasulullah SAW perlahan-lahan
mulai mlenceng dari yang sudah di ajarkan. Maka dari itu kita harus
pandai-pandai dalam melihatnya, sudah saatnya kita memahami Islam dengan benar
sesuai apa yang telah diajarkan Rasulullah SAW kepada para umatnya.
Sudah seharusnya kita mulai belajar memahami Islam dengan
benar, dengan yakin dan sadar bahwa sesungguhnya Allah SWT telah memilihkan
agama Islam sebagai agama kita. Hal ini bisa kita lihat seperti yang ada pada
surat Ali Imron ayat 19 yang memiliki arti
“sesungguhnya agama yang(haq)
disisi Allah adalah Islam” tidak hanya ayat itu saja coba kita lihat lagi pada
surat Al Maidah ayat 3 yang artinya “pada
hari ini telah ku sempurnakan untukmu agamamu... dan telah ku cukupkan kepadamu
nikmatku.. dan telah ku ridhoi Islam itu sebagai agamamu..”
Perlu kita
ketahui bahwa kita tidak bisa mendapatkan nikmat Islam di dalam hati jika kita
belum bisa memahami Islam dengan benar, sedangkan untuk memahami agama Islam
dengan benar seorang muslim diutamakan menggunakan Al – Qur’an dan Al – Hadist.
Dan perlu kita ketahui bahwa Allah telah memberikan jaminan kepada kita yang
mengikuti Al – Qur’an dengan memberikan keanugrahan istiqomah kepada
orang-orang tersebut. Hal ini sesuai dengan perkataan jin yang ada di dalam Al
– Qur’an pada surat Ahqoof ayat 30 yang artinya.
“hai
kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab(Al-Qur’an) yang
diturunkan setelah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya lagi pemimpin
kepada jalan kebenaran dan kepada jalan yang lurus”
Namun pada kenyataanya dizaman sekarang ini banyak
sekali orang-orang yang mengaku-ngaku telah memahami Islam dengan benar dan
mengikuti Al- Qur’an dan Al-Hadist dengan benar seperti yang dikatakan oleh
orang sufi dan para filosof “kami adalah
orang yang ber-ittiba’ kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist dan memahaminya”
Hal ini
sebenarnya tidak sepenuhnya salah, para pengikut filosof memang mempelajari
Al-Qur’an serta Al-Hadist namun mereka membuat nash-nash didalam Al-Qur’an dan
Al-Hadist untuk tunduk terhadapa apa yang ada di akal mereka. Para sufi memang
benar sering menggunakan Al-Qur’an dan Al-Hadist, namun para sufi menjadikan nash-nash
yang ada didalam Al-Qur’an dan Al-Hadist untuk tunduk terhadap perasaan mereka.
Sehubungan dengan hal ini, maka para filosof dan sufi sudah meninggalkan
Al-Qur’an dan Al-Hadist dan menjadikan akal serta perasaanya sebagai tuhan.
Lalu upaya seperti apakah yang
bisa kita lakukan untuk memahami Islam dengan benar? Sebenarnya kita sudah
menyebutnya berkali-kali pada waktu sholat, coba kita lihat surat Al Fatihah
ayat 6-7 yang memiliki arti
“tunjukanlah
kami jalan yang lurus, (yaitu)jalan yang telah engkau beri nikmat atas mereka”
Pada surat
tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa jika kita ingin mendapatkan nikmat Islam
hendaknya kita memahami islam dengan benar. Apa yang yang menjadi petunjuk umat
Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist tidak lupa kita pun harus mengikuti orang
yang sudah mendapatkan nikmat islam lebih dulu.
Untuk
memahami Islam dengan benar maka kita perlu memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Dan untuk memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist maka kita perlu mengikuti
orang-orang sudah terlebih dahulu mendapatkan nikmat Islam yang tidak lain
adalah generasi Rasulullah yaitu para sahabatnya, setelah itu pengikut mereka,
dan pengikut mereka.
*Wallahu a’lam
Meta
Judul : Saatnya Memahami Islam Dengan Benar
Deskripsi : memahami Islam dengan benar dengan berpedoman dan
memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist dengan mengikuti mereka yang sudah lebih
dahulu mendapatkan nikmat Islam yaitu para sahabat Rasulullah SAW , pengikut
mereka, dan pengikut mereka
Keyword : memahami Islam dengan benar
Advertisement