Oleh: Harun Yahya
Anggapan
yang pada umumnya diyakini orang adalah bahwa mayoritas itu adalah yang benar, pandangan
ini sering kali menyesatkan manusia. Sesungguhnya, jika ditanya tentang alasan
yang mendasari perbuatan atau sikap tertentu, banyak orang yang menjawab,
“Karena kebanyakan orang melakukannya.” Namun, Allah memberitahukan kita bahwa
mengikuti sebagian besar orang itu menyesatkan:
“Dan
jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan
belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.” (Q.s.
al-An‘am: 116).
Dalam
ayat lainnya, Allah menyatakan bahwa sebagian besar manusia tidak akan beriman:
“Dan
sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu menginginkannya.”
(Q.s.
Yusuf: 103).
Dalam
surat al-Ma’idah, Allah menyebutkan tentang merajalelanya yang “buruk” dan menyerukan
agar orang-orang yang berakal menjauhinya.
“Katakanlah,
‘Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu
menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu
mendapat keberuntungan’.” (Q.s. al-Ma’idah: 100).
Dengan
demikian, apa yang dilakukan oleh sebagian besar orang dan yang mempercayainya atau
yang mendukungnya, tidaklah dapat dipakai sebagai sumber rujukan yang dapat
dipercaya.
Orang-orang
cenderung untuk mengikuti sebagian besar orang karena menuruti “kecenderungan berkelompok”.
Namun, orang-orang yang beriman yang berbuat sesuai dengan rahasia Ilahi yang diberikan
Allah dalam al-Qur’an tidaklah mengikuti sebagian besar orang, tetapi mereka
hanya melaksanakan perintah Allah dan agama-Nya. Sekalipun seorang diri, mereka
tidak pernah merasa bimbang terhadap keyakinan mereka dan jalan yang mereka
tempuh.
BEBERAPA RAHASIA AL-QUR’AN” karya Harun Yahya.
Copyright © 2003 Harun Yahya Internasional
Advertisement