Oleh: Harun Yahya
Musuh manusia terbesar semenjak Nabi Adam a.s.
adalah setan. Setan bersumpah kepada dirinya sendiri untuk menyesatkan manusia
pada saat Nabi Adam diciptakan, dan setan melaksanakan sumpahnya itu dengan
menyusun tipu daya agar dunia ini tampak memikat dan mempesona di mata manusia.
Al-Qur’an juga memberi tahu kita bahwa tipu daya setan itu lemah dan tidak
memiliki kekuasaan atas manusia:
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan
Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu
perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu
lemah.” (Q.s. an-Nisa’: 76).
“Dan sesungguhnya iblis telah dapat
membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya,
kecuali sebagian orang-orang yang beriman. Dan tidak ada kekuasaan iblis atas
mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada
adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu
Maha Memelihara segala sesuatu.” (Q.s.
Saba’: 20-1).
Sesungguhnya, bahwa tipu daya setan itu lemah
dan bahwa ia tidak memiliki kekuasaan atas manusia, adalah agar Allah
menjadikan segala sesuatu itu mudah bagi manusia. Setan hanyalah kekuatan
negatif bagi agama, dan kelemahan setan ini bermakna, bahwa orang-orang yang
beriman tidak akan mengalami kesulitan apa pun dalam hidupnya jika mereka
mengamalkan agama. Tetapi, hal ini akan terjadi jika memiliki iman yang ikhlas.
Dalam al-Qur’an, Allah memberi tahu kita bahwa orang-orang yang memiliki iman
yang ikhlas tidak akan terpengaruh oleh tipu daya setan:
“Ia (setan) berkata, ‘Ya Tuhanku, karena
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan hal-hal di
muka bumi terlihat baik bagi mereka (manusia) dan aku akan menyesatkan mereka
semua, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka’.” (Q.s. al-Hijr: 39-40).
Dalam ayat lainnya, Allah telah mengungkapkan
bahwa setan tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan
bertawakal kepada Tuhan:
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya
kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas
orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (Q.s. an-Nahl: 99-100).
“BEBERAPA RAHASIA AL-QUR’AN” karya Harun
Yahya.
Copyright © 2003 Harun Yahya Internasional
Advertisement