"Sesungguhnya sabar itu adalah kamu sabar mengatakan
kebenaran, melakukan kebenaran, menahan penderitaan —karena keteguhanmu dengan
semua itu— di jalan Allah; sabar tidak membuat kamu berpaling, lemah, dan
lunak.
Sesungguhnya sabar itu
adalah sabar atas bencana, sabar dengan qadha’ (keputusan Allah), yang membuat
kamu semakin teguh, tidak membuat kamu labil; semakin membuat kamu berpegang
teguh pada al-Kitab, tidak membuat kamu berpaling darinya dengan dalih beratnya
musibah yang menimpamu.
Sabar adalah sesuatu yang
membuat seseorang bertambah dekat dengan Tuhannya, tidak membuat seseorang
semakin jauh dari Tuhannya.
“Maka ia menyeru dalam
Keadaan yang sangat gelap: ‘Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci
Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim’.” (TQS.
Al-Anbiyā’ [21] : 87).
Sesungguhnya sabar itu adalah
yang mempertajam misi, dan yang mendekatkan jalan ke surga, sebagaimana
kesabaran Bilal, Khubab, dan keluarga Yasir.
“Tetaplah sabar, keluarga
Yasir, sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah surga.”
Sebagaimana kesabaran
Khubaib, dan Zaid …
Seperti kesabaran
orang-orang yang melawan penguasa tiran, dimana mereka sedikit pun tidak takut
karena Allah, terhadap celaan para pencela.
Seperti kesabaran generasi
pertama yang cemerlang dan diberkati, yaitu para sahabat Rasulullah saw, yang
jujur dan terpercaya.
Seperti kesabaran para
sahabat yang menyaksikan perjanjian Hudaibiyah, mereka yang diboikot penduduk
Makkah, mereka yang hijrah ke Habsyah, dan mereka yang dikejar-kejar karena
mereka berkata “Allah Tuhan Kami”.
Seperti kesabaran kaum Muhajirin
dan Anshar ketika mereka berjihad melawan orang-orang musyrik, Persia, dan
Romawi.
Seperti kesabaran tawanan
perang kelompok Abdullah bin Abu Khudafah.
Seperti kesabaran para Mujahid yang beriman, yang benar dengan keimanannya.
Seperti kesabaran para Mujahid yang beriman, yang benar dengan keimanannya.
Sabar itu adalah kamu sabar
memerintahkan perbuatan yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar,
serta tidak lemah ketika disiksa di jalan Allah.
Sabar itu adalah kamu sabar
menjadi prajurit dalam tentara kaum Muslim yang tengah bergerak untuk memerangi
musuh-musuh Allah!"
Syaikh
'Atha Abu Rasytah adalah Amir Hizbut Tahrir saat ini
Advertisement