MENGUBUR MAYAT
Pertanyaan:
Apakah mengubur
mayat dalam tanah merupakan penghinaan bagi manusia?
Jawab:
Tidak!
Justru mayat dikubur dalam tanah adalah kehormatan bagi manusia. Manusia
asalnya dicipta Allah dari tanah. Tanah adalah ibunya. Mayat, bila dikubur di
tanah tidak lagi mengeluarkan bau busuk. Berbeda jika disimpan pada tempat
lain.
Tidak
ada seorang pun akan betah lama tinggal bersama mayat, walaupun itu keluarga,
anak, atau suaminya. Tidak ada yang karena alasan sayang, lalu menempatkan
mayat di sebelah tempat tidurnya. Orang yang paling sayang, malah menutup dalam
tanah, dikembalikan ke tanah untuk dirangkul dan diisap tubuhnya oleh ibunya,
yaitu bumi (tanah).
Unsur-unsur
dari tubuh mayat dimanfaatkan oleh tanah untuk kepentingan lain. Nanti, pada
saatnya, ia akan dibangkitkan kembali dari tempat (tanah) itu. Jadi, wajar
kalau manusia berasal dari tanah dikembalikan kepada tanah.
Firman
Allah,
"Dari
bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami
akan mengembalikan kamu dan dari padanya Kami akan mengeluarkan kamu
pada kali yang lain." (Thaahaa: 55)
TAnda
orang hidup ialah bergerak. Kalau mati, tentu saja ia tidak bisa gerak, kecuali
digerakkan. Jika orang mati didiamkan terus, akan menjadi bangkai, bau busuk,
berubah bentuk dan menakutkan. Allah swt. menginginkan agar keburukan mayat
ditutupi, supaya tetap terhormat. Ini salah satu arti dari menghormati mayat.
Contoh
dalam Qur'an tentang penguburan di tanah dari kisah Qabil membunuh saudaranya
Habil.
Firman
Allah,
"Maka
hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh
saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, jadilah ia seorang di antara
orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak
menggali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia
seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, "Aduhai
celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak itu,
lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" (al-Maa'idah:
30-31)
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement