Ada seorang sahabat, Ia
memiliki “kebiasaan” yang menurut saya agak langka.
Kalo
beli sesuatu dari pedagang kecil, dia tidak mau menawar, malah seringkali kalau
ada uang kembalian, selalu diberikan pada pedagangnya.
Pernah
suatu saat saya ikut naik mobilnya, mampir di SPBU. Dia berkata kepada Petugas
SPBU : Tolong diisi Rp.95 ribu saja.
Sang
Petugas merasa heran, dan bertanya: “tidak sekalian Rp 100 ribu saja pak ?”
“Gak apa-apa, isi saja Rp.95 ribu”, balas temanku itu. Selesai diisi bensin,
dia malah memberikan uang Rp.100 ribu. Sang petugas pun memberikan uang
kembalian Rp.5 ribu.
Temanku
bilang: “Gak usah, ambil saja kembaliannya.” Sang petugas SPBU seperti tidak
percaya. Ia pun berucap: “wahh,, Terima kasih Pak.." Senyumnya mengembang
senang.
Saya
tertegun dengan perilaku temanku dan juga petugas tersebut. Di dalam
perjalanan, saya bertanya : “Kamu sering melakukan hal seperti itu ?”
Temanku
menjawab: “saya kan tidak mungkin bisa mengikuti semua perintah Allah.. Jadi
saya Lakukan hal-hal kecil yang bisa saya lakukan, yang penting konsisten.
Rasanya
saya tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin bersedekah Rp.5 ribu
kepada mereka. Uang Rp.5 ribu itu pun tidak akan membuat dia kaya tapi yang
jelas sedikit membuat hatinya bahagia.
Saya tertegun,, rupanya
ini yg sering para 'bijak' sampaikan,, bahwa :
Hiduplah tiap hari
seperti matematika:
1. Mengalikan (x)
kegembiraan,
2. Mengurangi (-)
kesedihan,
3. Menambahkan (+)
semangat,
4. Membagi (÷)
kebahagiaan,dan
5. Menquadratkan kasih
sayang antar sesama.
Ternyata,
bahagia itu dekat jika kita mau berbagi dan membuat orang lain merasa senang..
Senyum itu mendekatkan diantara kita..
Semoga yang membuat dan berbagi kisah
ini mendapat
kebaikan dunia dan akhirat.. Amiin
fastabiq.com
sumber: Whatsapp
dengan sedikit perubahan
Advertisement