Emosi berupa amarah adalah suatu hal yang tidak bisa di hindari oleh setiap orang. Akan
tetapi sebagai umat muslim seharusnya emosi tersebut di kendalikan bukan
melampiaskannya.
Allah SWT pun menyukai hamba-Nya yang bisa mengendalikan emosi. Bahkan Allah SWT menyediakan imbalan berupa surga nanti. Akan tetapi belum banyak umat muslim yang bisa mengendalikan emosi atau amarah tersebut. Sebenarnya di Islam
sendiri juga sudah di ajarkan bagaimana mengendalikan emosi atau amarah.
Berikut
5 cara mengendalikan emosi yang di ajarkan Islam.
1.
Berwudhu atau
mandi
Syekh Sayyid Nada mengatakan bahwa emosi atau amarah
adalah api setan. Maka dari itu untuk menangani hal tersebut dapat di lakukan
dengan cara mandi dan berwudhu. Dengan melakukan hal tersebut tubuh akan
menjadi lebih tenang dan dingin dalam berfikir.
2.
Memberikan maaf
Mungkin tak banyak orang yang dapat melakukan hal ini.
Dalam keadaan emosi sebaiknya memberikan
maaf pada orang yang membuat emosi. Untuk dapat melakukan ini sifat sabar haruslah di miliki. Dengan memberikan maaf hati akan
menjadi lebih tenang.
3.
Diam
Diam mungkin dapat di lakukan untuk meredam emosi. Hal
ini lebih baik daripada melampiaskannya. Tak sedikit
orang yang justru mengucapkan kalimat yang tidak baik saat sedang emosi. Bila
itu terjadi sudah jelas bahwa orang tersebut akan menerima dosa yang besar.
Maka dari itu sangat di anjurkan untuk diam saat sedang emosi.
4.
Posisi
Mengubah posisi saat marah ternyata juga mampu meredam
emosi. Hal ini sendiri di ambil dari sabda Rasulullah Muhammad SAW “Jika salah
seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila
marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring.” (HR Ahmad).
5.
Berlindung saat
emosi
Saat sedang emosi sangat di anjurkan untuk berlindung
pada Allah SWT. Hal ini dapat di jadikan sebuah peredam emosi bagi umat muslim.
Itulah
beberapa cara mengendalikan emosi yang sering muncul dan di anjurkan oleh Islam.
Dengan cara tersebut seseorang pasti dapat mengendalikan emosinya dan tidak
akan melampiaskan emosi yang sedang di alami.
Advertisement