Apa Maksudnya Manusia Adalah Khalifah di
Bumi?
Pertanyaan:
Kita
sering mendengar ucapan bahwa manusia adalah sebagai khalifah di bumi. Saya sendiri
tidak mengerti artinya. Dapat diterangkan apa maksudnya? Dan bagaimana
hubungannya manusia sebagai khalifah dengan Tuhan-Nya?
Jawab:
Manusia
sebagai khalifah di bumi adalah untuk mengerjakan tugas yang sudah ditetapkan,
yaitu menjalankan sunnahsunnah- Nya. Manusia tidak bisa membuat apa yang dibuat
Allah. Manusia hanya bisa mengembangkan saja.
Sebagai
contoh: Seorang petani menanami lahan. Tanaman tumbuh. Lalu kita tanyakan pada
petani itu, "Apakah Anda yang menarik tanaman itu dari akar sehingga naik
dan menjadi besar?" Tentu jawabannya: Tidak! Petani mencangkul tanah dan
meletakkan bibit, kemudian menyirami dengan air. Lahan dan bibit tanaman
dipelihara setiap hari. Tapi dia tidak tahu apa proses yang terjadi antara
bibit itu dengan lahan. Dia hanya tahu bahwa bibitnya menjadi tanaman dan
berkembang subur. Sang petani menanam itu di lahan milik Allah, dengan air
milik Allah dan kekuatan serta kemampuan yang Allah berikan kepadanya.
Untuk
menyadarkan manusia akan status dan kebesaran- Nya, Allah mengatakan,
"Maka
apakah kamu memperhatikan apa yang kamu tanatn? Kamukah yang menumbuhkan
ataukah Kami yang menumbuhkannya." (al-Waaqi'ah:
63-64)
Manusia
hanya menanam dan mengolah, yang menumbuhkan Allah. Apabila manusia yakin kalau
dia yang menumbuhkan, coba buat bibit yang bukan bibit dari Allah. Kemudian
tanam di tanah yang bukan milik Allah. Siram dengan air yang bukan dari Allah.
Jika Anda bisa melakukan itu semua, berarti Anda betul-betul yang
menumbuhkannya.
Manusia
diberikan pangan secara teratur. Tetapi, jangan mengira kalau makanan yang
dimakannya itu semata-mata dari tanaman yang berasal dari-Nya.
Firman-Nya,
"Kalau
Kami kehendaki, pastilah Kami jadikan dia kering dan hancur,jadilah kamu heron
tercengang." (al-Waaqi'ah: 65
Kita
kaji tentang persoalan kehidupan. Maka kita akan sepakat mengatakan bahwa tidak
ada satu makhluk pun yang dapat hidup abadi.
Sudah
keputusan Allah, bahwa yang namanya makhlukn akan mati.
Firman-Nya,
"Kami
telah menentukan kematian di antara kamu, dan Kami sekali-sekali tidak bisa
dikalahkan." (al-Waaqi'ah: 60)
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement