Pertanyaan:
Banyak dibicarakan tentang istri yang
solehah, sedangkan suami tidak. Lalu, bagaimanakah suami yang saleh itu?
Jawab:
Perbedaan yang timbul dalam satu
keluarga tentang pilihan bagi calon suami anaknya adalah karena tidak adanya
pedoman dan pertimbangan mereka yang pasti dan benar.
Anak gadis mereka menghendaki calon
suami yang tampan rupawan, ayahnya mengharapkan yang berkedudukan dan pangkat.
Ibunya menghendaki yang kaya. Sulit untuk dipertemukan pertimbangan-pertimbangan
yang berbeda itu.
Sabda Rasulullah saw.,
"Apabila datang kepadamu laki-laki
untuk meminang, yang engkau
ridhai agama dan akhlaknya, nikahkanlah! Bila ditolak, akan terjadi
fitnah dan kerusakan di atas bumi."
Menurut Islam, yang menjadi ukuran bagi
calon suami bukan rupa, kedudukan, pangkat, atau ningrat, tetapi agama dan
akhlak. Perintah dan batasan memilih itu diberikan Nabi agar masyarakat
terhindar dari fitnah dan kerusakan yang disebabkan ingin cepat kaya dan
hilangnya norma kehormatan dan martabat serta harga diri.
Suami yang berpegangan agama dan
berakhlak akan mencintai istrinya dan memuliakannya. Apabila suatu saat ia
kurang senang, ia tidak akan menzaliminya.
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement