Pertanyaan:
Seruan kebebasan berkumandang di
mana-mana. Sering orang salah mengartikannya. Apa arti yang benar menurut
Islam?
Jawab:
Kata kebebasan pada dasarnya
bertentangan dengan prinsip agama. Sebab, agama justru mengajarkan ketcrikatan
dan keterkaitan. Kebebasan dalam artian umum, berarti bebas untuk tidak
menganut agama. Padahal Allah menurunkan agama adalah untuk memberikan ikatan
dari kebebasan mutlak sebelumnya.
Kalau Allah tidak memberikan ikatan,
betapa kacaunya kehidupan ini, tidak ada batas mana yang dipimpin dan mana yang
memimpin.
Anda bebas mengerjakan sesuatu, saya
pun bebas mengerjakan. Tentu akan berbenturan keduanya serta banyak masalah
yang akan timbul.
Kebebasan ialah sesuatu yang tidak
merugikan orang lain. Karenanya harus dibatasi. Kebebasan bukan hanya milik
saya dan bukan hanya milik Anda, tetapi milik semua masyarakat. Kalau tidak ada
pembatasan, tentu akan terjadi yang kuat menginjak yang lemah.
Anda dan saya sudah terikat. Siapa yang
mengikat?
Kalau Anda atau saya yang mengikat,
tentu ikatannya dari paksaan. Lalu siapa? Yang lebih tinggi dari Anda dan saya,
yang tidak punya kepentingan dari kebebasan kita yang memAndang sama segenap
manusia di muka bumi, yang memberi perintah dan larangan kepada kita. Dia
adalah Allah
Firman-Nya,
"Tidak ada paksaan untuk memasuki
agama (Islam)." (al-
Baqarah: 256)
Ayat ini tidak berarti "tidak ada
paksaan untuk melaksanakan sebagian ajaran agama", tetapi artinya ialah
"tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk memasuki agama Islam."
Anda tidak bisa memaksa orang untuk
meyakini Allah. Anda sudah berimaa, tentu Anda harus melaksanakan ajaranajaran-
Nya.
Beda antara seorang anak dengan
ayahnya. Karena melalaikan shalat, ditegur, kemudian menjawab, 'Tidak ada
paksaan dalam agama."
Anda sudah mengumumkan keislaman Anda,
tidak ada pilihan lain kecuali mengerjakan segala perintah-Nya.
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement