Kegelisahan, kesedihan, sulitnya hati khusyu’, galau, sesaknya
dada… Semua itu bisa hilang dengan berbuat baik pada orang lain.
Seseorang pernah mengeluh kepada Nabi tentang kerasnya hatinya,
maka Nabi berkata “Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan kepada si miskin”
Hati yang perihatin terhadap orang lain maka akan diperhatikan
oleh Allah dan dilapangkan.
Hati yang turut merasakan kesulitan saudaranya, akan luluh
dari kesombongan dan kenikmatan dunia yang menipu..
Janganlah pernah meremahkan sikap berbuat baik kepada orang
lain… Bahkan sebuah senyuman kepada saudaramu semoga merupakan sebab
membahagiakan hatimu.
Orang yang perihatin terhadap orang lain sesungguhnya telah perihatin
terhadap hatinya sendiri…
Orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya dialah
yang lebih dahulu meraih kebaikan itu sendiri.
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia”, “Amalan yg paling dicintai oleh Allah adalah rasa
senang yang kau masukkan ke hati seorang muslim”
Kunjungilah orang sakit, bantulah faqir miskin, senangkanlah
hati anak yatim.
Ibnu Taimiyyah berkata : “Barangsiapa yang ingin sampai derajat
al-abroor (shalihin) maka hendaknya setiap hari ia berniat untuk memberi
kemanfaatan kepada manusia” (Al-Iman Al-Awshoth)
***
Oleh:Ustadz
Firanda Andirja Hafidzahullah
www.fastabiq.com
Sumber
Advertisement