Kebencian ummat Syiah kepada para sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam memang bukan lagi menjadi sebuah rahasia. Semua ummat Islam sudah mengetahui hal tersebut, bahkan kebencian serta kemurkaan kaum Syiah terhadap Umar bin Khaththab rodiallahu anhu merupakan orang yang sukses mengalahkan api majusi di negara Iran dan menjadi penyebab nenek moyang mereka untuk memeluk agama islam, sehingga mereka memberi gelar kepada orang yang telah membunuh sahabat Umar rodiallah anhu.
Orang-orang
syiah memberi gelar “ Abi
Syuja’iddin” atau disebut “bapak pemberani dalam agama” terhadap orang
yang telah membunuh sahabat Umar rodiallahu yaitu Abu Lu-lu-ah. Lebih anehnya lagi, separuh dari
kelompok Syiah tidak hanya mengagungkan orang yang telah membunuh Umar bin
Khaththab yang mereka cela dan kafirkan. Ada pula sekte Syiah yang juga mengelu-elukan
dan mengagungkan pembunuh Ali bin Abi Thalib ra. Alasannya, pembunuh Ali telah
membantunya untuk membebaskan diri dari sifat kemanusiaan menuju sifat
ketuhanan.
Diriwayatkan dari Ali bin Muzhahir – seorang tokoh
Syiah – oleh Ahmad Bin Ishaq Al Qumi Al Ahwash (Syaikh kaum Syiah dan salah
seorang tokoh mereka), bahwasanya hari dibunuhnya sahabat Umar radiallahu anhu
adalah merupakan hari kemenangan yang agung, hari kebesaran, hari kesucian yang agung, hari keberkahan dan
juga hari bergembira.
Selain itu juga kebencian umat syiah
tidak hanya terhadap sahabat Umar radiallahu anhu, kaum syiah juga sangat
membenci malaikat Jibril as. Kebencian ini dipengaruhi oleh kepercayaan
orang-orang Yahudi dalam permusuhan mereka kepada Malaikat Jibril as.
Salah seorang anggota dewan fatwa arab saudi pernah menjelaskan dalam sebuah bukunya yang berjudul Al-Manhah Ar-Robbaniyah fi Syarhil Arba’ina An-Nawawiyah, hal.53-54 Cet. Darul ‘Ashimah: Bahwasanya diantara mereka ada yang membenci para malaikat, diantara mereka ada juga yang memusuhi sebagian malaikat. Seperti orang-orang Yahudi yang memusuhi Malaikat Jibril alaihis salam, mereka mengatakan bahwa Malaikat Jibril adalah musuh kami, seandainya yang diturun kepada Muhammad (untuk menyampaikan wahyu) bukan Jibril pasti kami semua akan beriman kepadanya, akan tetapi karena yang diturun kepadanya adalah Malaikt Jibril maka kami tidak mau beriman kepadanya, karena Jibril adalah musuh kami.
Advertisement