Asuransi Jiwa
Pertanyaan:
Apakah
asuransi jiwa dibolehkan dalam Islam?
Jawab:
Asuransi
jiwa merupakan bukti kelemahan rasa iman. Bila terjadi musibah, dia akan
berkata, "Ada cadangan uang yang akan datang." Dia tidak berucap,
"Ya Allah lindungi dan selamatkan aku." Musibah yang menimpa harta
juga begitu. Mungkin Allah membersihkan pemiliknya dari perolehan harta yang
tidak benar.
Banyak
orang wafat dengan kondisi ekonomi yang miskin. la meninggalkan anak yatim.
Tetapi, setelah anak-anak itu dewasa, menjadi sukses dalam masyarakat. Apabila
Islam diamalkan secara menyeluruh, praktik asuransi tidak diperlukan. Firman-
Nya,
"Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seAndainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah. Dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (an-
Nisaa': 9)
Ketika
Muqatil bin Salman menghadap Khalifah al-Mansur untuk menyampaikan dukungannya
(baiat), al-Mansur meminta petunjuk dan nasihatnya. Muqatil berkata,
"Apakah nasihat berdasar yang aku lihat atau yang pernah aku dengar?
Al-Mansur
menjawab, "Berdasarkan yang pernah engkau lihat."
Muqatil
berkata, "Ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz wafat, beliau meninggalkan
sebelas orang anak. Harta peninggalannya hanya delapan belas dinar. Untuk biaya
kain kafan lima dinar. Untuk membeli tanah kuburan empat dinar, sisanya yang
sembilan dinar dibagi kepada anak-anaknya. Kita bandingkan dengan Amirul
Mukminin Hisyam bin Abdul Malik. Ketika beliau wafat, mewariskan harta kepada
empat istrinya, masing-masing uang tunai sebesar delapan puluh ribu dinar,
tanah, gedung, dan perhiasan.
Demi
Allah ya Amirul Mukminin. Pada suatu hari, aku raelihat salah seorang dari
putra Khalifah Umar bin Abdul Azis menyerahkan sumbangan kuda seratus ekor
untuk dipakai perang fi sabilillah. Sedang aku pernah juga melihat salah
seorang putra Hisyam bin Abdul Malik menjadi pengemis jalanan."
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement