Apakah Persetubuhan Adalah Sesuatu yang
Kotor di Surga?
Pertanyaan:
Di surga kelak terdapat suami dan istri, juga
para istri yang terdiri dari bidadari. Ada sebagian orang yang berpendapat
bahwa persetubuhan adalah sesuatu yang kotor. Lalu bagaimana mungkin di surga
terdapat sesuatu yang kotor?
Jawab:
Persetubuhan
adalah kelezatan nafsu yang paling menyenangkan hati. Dalam hal ini Anda tentu
tidak membayangkan permulaan atau ketika persetubuhan itu berlangsung. Tetapi
Anda hanya membayangkan terjadinya sesuatu di akhir persetubuhan itu. Saat
permulaan dan tengah berlangsungnya persetubuhan merupakan sesuatu yang sangat
nikmat dan menggembirakan, tetapi pada pengakhirannya terjadi hal yang kotor.
Inilah
contoh dari kelezatan dan kesenangan di dunia. Tetapi janganlah Anda mengukur
atau mengumpamakan kelezatan dan kesenangan yang ada di dunia ini dengan
kesenangan di akhirat nanti, misalnya minuman arak yang dijanjikan Allah di
surga kelak, tidak sama dengan minuman arak seperti yang ada di dunia ini. Arak
surga telah disucikan dan dicabut semua kotorannya dan penyebab mabuknya,
seperti yang difirmankan- Nya,
"Mereka
tidak pusing karenanya dan tidak mabuk." (al- Waaqi'ah:
19)
Firman
Allah,
"...Mereka
di sana (surga) mempunyai istri-istri yang suci dan Kami masukkan mereka ke
tempatyang teduh lagi nyaman." (an-Nisaa': 57)
Jadi, sesuatu yang kotor yang
tidak disukai hati sudah dihilangkan dan tidak terdapat lagi di surga.
Seseorang
pernah bertanya kepada Rasulullah saw.,
"Apakah
penghuni surga melakukan persetubuhan?" Beliau menjawab,
"Ya, dengan penyemburan yang keras,
dengan kemaluan yang tidak lemas, dan dengan syahwat yang tidak
terputus, tetapi tidak keluar air mani sedikit pun, baik dari lelaki
atau perempuan. Apabila selesai, perempuan kembali bersih dan kembali
perawan." (Shahih Ibnu Hibban)
Adapun
mengenai sifat-sifat bidadari ini banyak diuraikan dalam Al-Qur'an, antara
lain,
"Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kamijadikan
mereka gadis-gadis perawan, penuh kecintaan lagi sebaya umurnya." (al-Waaqi'ah: 35-37)
Artinya
para bidadari itu diciptakan tanpa melalui kelahiran dan langsung
menjadi gadis.
Firman
Allah,
"Dan
Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermatajeli." (ath-Thuur:
20)
Huur artinya
putih dan iin artinya bermata lebar dan jeli.
"Di
dalamnya ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pAndangannya, tidak
pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni surga yang lain) dan
tidak pula olehjin." (ar- Rahmaan: 56)
"Seakan-akan
bidadari-bidadari itu permata yakut dan marjan." (ar-Rahmaan:
58)
"Bidadari-bidadari
yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah." (ar-Rahmaan:
72)
"Seakan-akan
mereka (bidadari-bidadari) adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan
baik." (ash-Shaaffat: 49)
Maksudnya
kulit tubuh mereka putih dan lunak seperti putih dan lunaknya telur rebus yang
sudah dikupas kulitnya.
Di
surga tidak ada wanita yang tua, semuanya sebaya dalam usia remaja. Wanita yang
wafat dalam usia tua, kelak di surga akan diubah menjadi gadis belia, cantik
menarik dan sebaya dalam usia.
Firman
Allah,
"Sesungguhnya
orang-orangyang bertakwa mendapat kemenangan, (Yaitu
kebun-kebun dan buah anggur) dan gadis-gadis remaja yang sebaya." (an-Naba':
31 33)
Maksud
ayat ini, para bidadari itu mempunyai tubuh yang indah dan berumur rata-rata
sama, seolah-olah mereka dilahirkan bersamaan dalam satu waktu.
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement