Tamak (Rakus)
Pertanyaan:
Bagaimana mengatasi sifat rakus yang
melanda generasi masa kini dalam kehidupan yang serba modern?
Jawab:
Mengenai hal ini, Ust. Muhammad Mutawai
asy-Sya’rawi (dalam Anda Bertanya Islam Menjawab. 2007) beliau menjelaskan,
Allah swt. telah memberi ikatan
(kendali) terhadap hawa nafsu manusia, yang bukan untuk kepentingan seluruh
umat manusia. Tetapi kerakusan manusia seringkali tanpa batas. La ingin selalu
bebas mengembangkan watak dan perilakunya meskipun akan merugikan kepentingan
masyarakat, karena watak ingin memiliki dan menguasai segala-segalanya sangat
besar, sehingga meskipun yang dia miliki dan yang dikuasainya tidak akan habis
sampai beberapa generasi sesudahnya, dia tetap rakus untuk mengumpulkan dan
menumpuk-numpuk harta kekayaan.
Dia berkeyakinan bahwa hartanya dapat
memperpanjang umurnya dia masih akan hidup puluhan tahun lagi dengan meragukan
datangnya kematian, padahal tidak sedikit pun hartanya yang akan dibawa mati!
Rasulullah bersabda,
"Aku tidak rn.eiih.at sesuatu
keyakinan yang lebih mirip kepada
keraguan, seperti keyakinan akan mati."
Allah swt. m'elarang hamba-Nya untuk
mengambil milik orang lain. Mengapa? Tidak lain tujuannya untuk melindungi hak
milik setiap orang agar masyarakat melindungi hak miliki masing-masing termasuk
hak miliknya.
Karena itulah Allah swt. melarang
memperoleh harta dengan cara haram, misalnya makan sesuatu yang menjadi hak
kaum yang lemah, makan harta anak yatim atau mencuri harta orang lain. Mengapa?
Tidak lain bertujuan untuk melindungi orang kuat bila suatu saat dia menjadi
lemah.
Orang yang rakus (tamak) mesti bersifat
curang. Rakus (tamak) dalam masyarakat terutama di kalangan orang-orang kuat,
penguasa, pemegang kendali perekonomian negara dapat berakibat kehancuran dalam
kehidupan dunia dan akhirat.
Sifat rakus telah melanda pribadi,
masyarakat dan bangsabangsa di seluruh dunia, sehingga timbul ketimpangan dan
ketidakadilan yang dapat pula merugikan mereka yang kuat.
Demikianlah penjelasan mengenai
bagaimana mengatasi sifat rakus yang melanda generasi masa kini dalam kehidupan
yang serba modern oleh Ust. Muhammad Mutawai asy-Sya’rawi. Semoga dapat memberi
manfaat kepada pembaca sekalian dan kita dijauhkan dari sifat yang demikian.
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement