Sesama Hewan Landak tidak mungkin
saling merapat satu dengan lainnya.
Duri duri tajam yg mengitari tubuhnya adalah penghalang utama mereka untuk melakukan hal di atas. Bahkan kepada anak kandungnya sendiri....
Duri duri tajam yg mengitari tubuhnya adalah penghalang utama mereka untuk melakukan hal di atas. Bahkan kepada anak kandungnya sendiri....
Ketika musim dingin tiba, membawa hembusan
badai salju susul menyusul, serta cuaca dingin yg menggigit tulang, dalam
kondisi kritis seperti ini, para landak itu terpaksa saling merapat satu dengan
lainnya, demi menghangatkan tubuh-tubuh nya meski mereka harus berjuang menahan
perih dan sakitnya duri-duri landak lain yg menusuk, melukai kulit-kulit
mereka.
Jika sekawanan landak itu telah merasakan
sedikit kehangatan, segera saja mereka saling menjauh, namun jika rasa
dingin kembali merasuk ke dalam tubuh mereka, mereka akan segera merapat
lagi... Dan demikianlah seterusnya. sepanjang malam, landak-landak itu
disibukan oleh kegiatan saling menjauh dan saling mendekat.
Merapat terlalu lama akan menimpakan atas
mereka benyak luka. Sementara jika mereka saling menjauh dalam waktu yg lama
justru bisa saja rasa dingin menewaskan mereka.
Demikianlah keadaan kita manusia dalam
hubungan interaksi sosial antara sesama kita dalam hidup ini, tentu tak seorang
manusiapun terbebas dari duri-duri (kesalahan-kesalahan) yg mengitari dirinya,
demikian halnya org lain...
Tentu mereka sama sekali tidak akan dapat
merasakan kehangatan jika mereka tidak rela bersabar menanggung perihnya
duri-duri (kesalahan) orang lain pada saat saling merapat.
Oleh karena itulah:
Siapa saja yg hendak mencari sahabat tanpa
kesalahan, niscaya ia akan hidup sebatang kara.
Dan barang siapa yg ingin mencari pendamping
hidup sempurna tanpa kekurangan, niscaya ia akan hidup membujang.
Dan barang siapa yg berusaha mencari saudara
tanpa problema, niscaya ia akan hidup dalam pencarian yg tiada akhirnya.
Barang siapa yg hendak mencari kerabat yg
ideal dan sempurna, niscaya ia akan lalui seluruh hidupnya dalam permusuhan.
Maka, bersabarlah menanggung perihnya
kesalahan orang lain, agar kita dapat mengembalikan keseimbangan dalam hidup
ini.
Camkanlah... Jika engkau ingin hidup bahagia,
jangan menafsirkan segala sesuatu, jangan pula terlalu kritis pada segala hal,
serta jangan terlalu jeli meneliti segala sesuatu.
Sebab jika seseorang jeli meneliti asal usul
berlian, ia akan mendapati ternyata berlian itu bermula dari bongkahan batu
hitam.
Sumber: Whatsapp Berantai
www.fastabiq.com
Advertisement