GIZI
UNTUK ANAK
Tim
Gizi BIKUM
Kori Titi
Angesti, S.Gz
Tri Astuti
Septiaani, S.Gz
Menyiapkan Makanan untuk
Anak Alergi
Bahan
makanan tertentu dapat memicu alergi bagi anak, maka dari itu diperlukan
kecermatan di dalam memilih dan menyiapkan menu makanan bagi anak alergi.
Hal
ini perlu dilakukan agar alergi tidak kambuh dan anak tidak tergangu
kesehatannya.
Alergi
makanan merupakan reaksi abnormal tubuh yang bereaksi secara berlebihan
terhadap zat tertentu yang terkandung di dalam makanan.
Reaksi
atau gejala yang ditimbulkan biasanya berupa rasa mual, muntah, diare,
pembengkakan pada bibir dan wajah, kulit merah, gatal, dan sesak napas.
Jenis
makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak seperti susu, telur,
seafood (ikan, udang, kerang, dan kepiting), tepung terigu,
kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah seperti tomat atau buah-buahan yang
asam.
Berikut
beberapa jenis bahan pangan pemicu alergi pada anak, antara lain:
1⃣Lactose
Intolerance
alergi
ini disebabkan oleh protein yang terkandung dalam produk pangan. Sementara,
laktosa adalah jenis glukosa sehingga tidak dapat dikatakan langsung bahwa si
kecil mengalami alergi laktosa. Namun, ada suatu kelainan di mana tubuh tidak
mampu mencerna laktosa, disebut intoleransi laktosa.
Gejala-gejala yang dialami biasanya kembung, buang angin, diare (ketidaknyamanan
saluran cerna).
Ada beberapa upaya untuk mengurangi gejala intoleransi
laktosa, yaitu :
Minum susu tidak sekaligus banyak (sedikit demi sedikit).
Upayakan
mengonsumsi karbohidrat sebelum minum susu.
Membiasakan
Minum Susu.
2⃣
Alergi protein susu sapi
Artinya
tubuh tidak dapat mengenali protein pada susu sapi (atau produk pangan
lainnya), sehingga aksi penolakan protein disertai dengan timbulnya gejala
tersebut.
Waspadai jika muncul bintik merah (seperti campak) atau gatal pada kulit bayi.
Bisa juga terjadi gangguan sistem saluran napas seperti napas berbunyi “ngik,”
bersin, hidung dan mata gatal, dan mata merah, muntah atau diare, atau
konstipasi (sulit buang air besar) dan dermatitis (gangguan kulit).
Bayi yang alergi susu sapi biasanya mengalami alergi terhadap makanan
lainnya.
Sebisa mungkin hindari makanan pencetus alergi seperti telur,
buah-buahan tertentu, makanan yang salah satu bahannya susu sapi,
kacang-kacangan, dan ikan laut. Namun bayi yang alergi susu sapi
belum tentu alergi daging sapi.
❗❗Penting untuk membedakan antara alergi
susu dengan intoleransi laktosa. Karena gejala yang berbeda membutuhkan
pengobatan yang berbeda pula .
3⃣Alergi
Telur
Telur
juga salah satu bahan pangan yang dapat memicu alergi. karena itu, bayi di
bawah usia satu tahun tidak disarankan untuk diberikan telur ayam terlebih
dahulu.
Selain bayi, anak-anak juga sering mengalami alergi telur, padahal telur adalah
sumber protein bagi anak dan mudah dicerna.
Alergi telur dapat dicegah dengan memasak telur secara matang. Pemberian telur
setengah matang dalam bentuk apapun (rebus atau goreng) sebaiknya dihindari
terutama pada usia bayi. Bila anak masih mengalami alergi telur walau telur
telah dimasak dengan benar, maka sumber protein yang berasal dari telur dapat
diganti ke sumber protein lain, contohnya susu, daging sapi, ayam, ikan,
tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
4⃣Alergi
Seafood
Makanan
laut atau seafood seperti ikan, kerang, kepiting, udang, dan rajungan dapat
menimbulkan reaksi alergi pada anak. Ini disebabkan karena di dalam produk ikan
atau seafood mengandung peptida yang dianggap sebagai alergen.
Seafood yang sudah tidak segar juga dapat membentuk senyawa histamin. Senyawa
ini terbentuk karena adanya pertumbuhan mikroba yang mengurai asam amino
histidin pada ikan menjadi histamin.
Senyawa histamin inilah yang sering menyebabkan alergi pada produk seafood.
Pastikan Anda memberikan produk seafood dari bahan yang segar. Dengan cara ini
alergi seafood dapat dihindari. Jika anak mengalami alergi seafood, sumber
protein lain seperti daging sapi, ayam, telur, dan susu bisa menjadi alternatif
pengganti.
5⃣Alergi
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan
seperti kacang tanah, kacang almond, kacang kedelai, kacang pistachio, dan
kacang mete dapat memicu alergi pada anak. Keracunan kacang-kacangan bisa
menyebabkan mual, muntah, bahkan reaksi seperti keracunan. Akibatnya bisa
sangat serius bahkan kematian.
Meskipun berbahaya kacang-kacangan merupakan sumber protein dan lemak yang
baik.
Tidak perlu antipati terhadap bahan pangan ini.
Masak kacang-kacangan dengan sempurna dan berikan dalam porsi kecil. Segera
hentikan jika anak alergi terhadap kacang-kacangan.
Kandungan zat yang ada di dalam kacang-kacangan berbeda setiap jenisnya, jadi
jenis kacang tertentu bisa menyebabkan alergi, namun tidak dengan jenis kacang
yang lain. Yang perlu diwaspadai adalah produk turunan kacang-kacangan. Jika
anak alergi terhadap kacang tanah, jangan memberikan anak selai kacang
atau cookies yang diberi campuran kacang tanah.
Alergi Gluten
Di
dalam tepung terigu terdapat protein yang disebut gluten.
Gluten adalah protein yang lengket dan elastis. Gluten terkandung di dalam
beberapa serealia, seperti oats, jewawut, dan gandum bahan utama tepung
terigu. Jika anak alergi gluten, tentu harus dihindari dari semua bahan makanan
yang mengandung gluten, seperti roti, mi, pasta, kue kering, cake, kerupuk,
hingga pizza. Sangat merepotkan memang jika anak mengalami alergi gluten karena
sebagian besar makanan dan kue terbuat dari tepung terigu. Diperlukan
kreativitas orang tua untuk mencari atau membuatkan alternatif menu pengganti.
Seperti membuat kue dari tepung beras, tepung maizena, atau tepung kanji.
Tips Mengatasi Alergi
Makanan
❤
Berikan porsi kecil terlebih dahulu untuk jenis makanan yang dapat memicu
alergi.
Lihat reaksinya, jika tidak menimbulkan alergi pemberian makanan bisa diberikan
dalam porsi yang lebih besar.
Cari
alternatif menu pengganti.
Seperti jika anak alergi susu, bisa diganti dengan susu kedelai.
Atau jika anak alergi terhadap ikan, bisa dicarikan sumber alternatif protein
yang lain seperti dari ayam atau daging.
⚠
Waspadai produk turunan bahan pangan pemicu alergi. Seperti jika anak alergi
susu sapi, sebaiknya anak tidak diberikan ice cream, yogurt, atau keju karena produk
turunan ini juga dapat memicu alergi layaknya susu sapi.
Variasikan
menu anak dengan beragam bahan makanan.
Dengan mengonsumsi beragam makanan, maka anak akan mendapatkan asupan zat gizi
yang lebih lengkap.
Hindari
anak-anak mengonsumsi bahan makanan kemasan yang ditambahkan pewarna, pengawet,
pemberi aroma, dan penguat rasa.
Bahan tambahan ini juga dapat memicu alergi pada anak.
Sumber:
Whatsap
و الله أعلم باالصواب
TIM
GIZI BIKUM
www.fastabiq.com
Advertisement