Meskipun setan
itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman, kadang-kadang ia
berusaha menggoda mereka dengan bisikan-bisikan, karena kesalahan yang telah
mereka lakukan.
Rahasia penting
lainnya yang diungkapkan Allah dalam al-Qur’an adalah bagaimana menyelamatkan
diri dari bisikan setan. Ini merupakan masalah penting bagi orang-orang beriman
yang takut kepada Allah dan menginginkan surga, karena bisikan setan itu
menyesatkan dan memalingkan manusia dari jalan Allah, dan menjadikan manusia
sibuk dengan perbuatan sia-sia dan remeh. Setan berusaha untuk menanamkan
perasaan sedih dan takut kepada manusia, menyemaikan benih-benih pertentangan
di antara mereka, menyebabkan mereka merasa ragu-ragu terhadap Allah, al-Qur’an,
dan agama. Setan memenuhi hati manusia dengan angan-angan kosong. Sebagian dari
ayat-ayat yang menjelaskan tentang bisikan setan kepada manusia adalah sebagai
berikut:
“Dan saya
benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan anganangan kosong
pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong telinga binatang ternak, lalu
mereka benar-benar memotongnya, dan akan saya suruh mereka, lalu mereka
benarbenar mengubah ciptaan Allah. Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai
pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
Setan itu memberikan janjijanji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain
dari tipuan belaka.” (Q.s.
an-Nisa’: 119-20).
“Yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” (Q.s. an-Nas:
5).
Apa saja yang
dibisikkan setan kepada manusia, ia tidak dapat memalingkan manusia dari bimbingan
Allah sepanjang mereka mengikuti jalan yang telah Allah tunjukkan. Allah memperingatkan
orang-orang beriman agar waspada terhadap bisikan setan:
“Dan jika kamu
ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa,
bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika
itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (Q.s.
al-A‘raf: 200-01).
Sebagaimana
dapat kita pahami dari ayat tersebut, orang-orang yang beriman tetap waspada terhadap
bisikan setan. Mereka tidak mau kehilangan waktu untuk memperhatikan bisikan
itu, dan karena sadar bahwa hal itu tidak akan diridhai Allah, mereka tidak
pernah membiarkan diri mereka larut dalam keputusasaan, takut dan duka cita,
yang semuanya itu merupakan perasaan negatif yang dijauhi oleh orang-orang
beriman. Manakala orang-orang beriman diganggu dengan sesuatu yang tidak sesuai
dengan ajaran al-Qur’an, mereka segera mengenali bahwa itu merupakan bisikan berbahaya
dari setan yang tidak akan mendatangkan keridhaan Allah. Mereka mengusir
bisikan setan itu melalui dzikrullah dan ayat-ayat al-Qur’an.
Dari
buku “BEBERAPA RAHASIA AL-QUR’AN” karya Harun Yahya.
Copyright © 2003 Harun Yahya Internasional
Advertisement