وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقاً حَسَناً وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah,
kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada
mereka rezki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik
pemberi rezki” (QS. Al Hajj: 58)
Kebanyakan kita saat mendengar kata "rezeki" yang
timbul di benak kita adalah hal-hal yang bersifat duniawi seperti mendapat
uang, mobil, makanan dan sebagainya. Pernahkah
kita sadar dan bertanya apakah rezeki itu bentuknya harta benda saja atau ada
bentuk-bentuk lainnya?
Berikut penjelasan dari Ust. Muhammad
Mutawalli asy-Sya’rawi (dalam Anda Bertanya Islam Menjawab) bahwa rezeki
yang diberikan Allah kepada kita bukan hanya berupa harta atau benda yang
dihasilkan oleh bumi saja. Rezeki dapat pula berupa kesehatan, kekuatan tubuh,
keterampilan, atau gerak langkah dalam kehidupan.
Suatu ketika Anda tidak punya lalu Anda
berkata, "Saya tidak bisa menyumbang karena saya tidak punya uang."
Menyumbang bisa dengan macam-macam, bisa tenaga, ilmu pengetahuan, keterampilan
yang semuanya untuk kepentingan masyarakat.
Firman Allah,
"Dan nafkahkanlah sebagian rezeki
yang kami anugerahkan kepada mereka. "(al-Baqarah:
3)
Arti rezeki dari ayat di atas yaitu
segala apa yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat. Contohnya bisa kita
lihat, betapa banyak buruh dan karyawan yang berusaha untuk mendapat gaji besar
dengan kemampuan yang ada, keahlian atau tenaga, tapi hasilnya tetap saja
kecil.
Adakalanya seseorang banting tulang di
masa mudanya untuk mencari harta, justru baru berhasil ketika menginjak usia
tua.
dr. Adika Mianoki (dalam muslim.or.id) menjelaskan bahwa rezeki
tidaklah sebatas harta dunia. Ilmu yang bermanfaat adalah rezeki, kemudahan
untuk beramal shalih adalah rezeki, istri yang shalihah adalah rezeki,
anak-anak juga termasuk rezeki. Kewajiban kita untuk senantiasa bersyukur atas
rezeki yang Allah berikan. Bahkan rezeki yang hakiki adalah rezeki yang dapat
menegakkan agama kita sehingga mengantarkan kita selamat di akherat. Inilah
rezeki yang sesungguhnya. Rezeki yang hanya Allah berikan kepada hamba-hamba
pilihan-Nya.
Dengan mengetahui bahwa rezeki tidak
hanya bersifat benda saja, maka dari itu marilah senantiasa kita mensyukuri
rezeki yang telah Allah berikan pada diri kita berupa nikmat kesehatan dan
lainnya…
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Mionaki,
Adika. 2011. Memahami Dua Jenis Rezeki.
Diakses 4 Juni 2015 (online). muslim.or.id
Advertisement