Pernah
sekolah, kursus atau hal-hal serupa lainnya??? Jika pernah saya yakin
masing-masing dari kita pasti pernah merasa bosan, lelah, merasa tidak b isa
memahami apa yang sedang kita pelajari, rasa ingin menyerah, cukup sampai di
situ.
Di saat
seperti itu yang kita butuhkan adalah motivasi dari teman-teman, sahabat,
keluarga dan orang-orang terdekat kita yang lainnya hal yang demikian itu sangat
penting dalam pengembangan diri.
Kita akan berkembang menjadi lebih baik jika kita
mau untuk terus belajar, jika tidak mau belajar maka habislah sudah. Sayangnya
sesuatu yang namanya belajar itu sangat banyak sekali rintangannya tidak hanya
dari luar bahkan diri kita sendiri pun bisa menjadi rintangan terbesar kita.
Nah, untuk bisa belajar dengan baik dan jauh dari
kata menyerah dan putus asa ada yang namanya motivasi. Cobalah untuk mengenali
hal-hal yang melemahkan motivasi belajar kita. Beberapa hal negatif yang
seringkali meracuni pikiran kita ketika akan mulai belajar, dan ini bukan
sekedar mitos,,,
1.
Cuma teori
Yaa membahas tentang
teori itu kadang benar-benar membosankan dan membuat kita ingin segera
menyelesaikan apa yang sedang kita pelajari. Mulai dari pikiran kita yang
menilai bahwa teori itu tidak penting, yang penting itu adalah apa yang kita
praktekkan bukan apa yang diucapkan. Mungkin ada benarnya juga, tapi
bagaimanapun kita butuh sesuatu yang namanya pengetahuan tentang suatu hal sebelum
kita melakukan hal tersebut. Jadi intinya adalah keduanya antara teori dan
praktek harus seiring dan sejalan maka tetaplah pelajari keduanya.
2.
Terlalu tua untuk belajar
Tidak ada kata
terlambat bukan??? Lalu mengapa urusan terlalu tua atau tidak tua bisa begitu
mudah menjadi penghalang untuk belajar???
Ketika usia sudah begitu tua pelajaran yang kita terima mungkin memang
terasa lebih sulit, hal itu disebabkan karena otak tidak selalu diasah dari
dulu sehingga lebih suit untuk bisa memahami sesuatu yang dipelajari.
3.
Tidak punya waktu
Sebenarnya waktu itu
bukan masalah pokoknya karena kita sebenarnya bisa melakukan banyak hal dalam
waktu dua puluh empat jam sehari. Kita lebih
sering mementingkan hal yang tidak terlalu peting dalam hal kita shingga
mengatakan kita tidak punya waktu untuk belajar. Jadi jika kita memprioritaskan
belajar maka kita pasti akan punya waktu untuk itu.
Advertisement