Ikhlas,
kata yang sudah tak asing lagi ditelinga kita bukan. Kata yang singkat tapi
penuh makna. Kata yang apabila seorang muslim lupa dengannya akan berakibat
fatal. Baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Mengapa begitu?
Karena jika seorang muslim ber amal tetapi ia melalukannya tidak ikhlas karena
allah, maka amal ibadahnya itu tidak akan diterima oleh allah.
Allah berfirman dalam Al-quran surat Az Zumar ayat ke 2 yang
artinya:
“Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya.” (Qs. Az Zumar: 2)
Jadi,
keikhlasan merupakan syarat diterimanya amal sesorang disamping amal yang lain.
“Perkataan dan perbuatan seorang hamba tidak
akan bermanfaat kecuali dengan niat (ikhlas), dan tidaklah akan bermanfaat pula
perkataan, perbuatan dan niat seorang hamba kecuali yang sesuai dengan sunnah
(mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam)”,(HR. Ibnu
Mas’ud Radhiyallahu anhu ).
Yang
dimaksud dengan iklas adalah ketika meniatkan sesuatu perbuatan karena allah
bukan Karena ingin dipuji, bukan karena riya atau karena hal yang lain. Dan
apabila sahabatku melakukan sesuatu bukan melakukan karena hal tersebut maka
ketahuilah, bahwa sebenernya kau telah ikhlas. Fudhail bin Iyadh berkata, “Beramal karena manusia adalah syirik,
meninggalkan amal karena manusia adalah riya.”
Beberapa
orang menyangka bahwa yang namanya keikhlasan itu hanya ada dalam
perkara-perkara ibadah semata seperti sholat, puasa, zakat, membaca al qur’an ,
haji dan amal-amal ibadah lainnya. Ternyata tidak keikhlasan juga dapat
dilakukkan pada saat melakukan muamalah, menolong orang lain dan masih banyak
lagi.oleh karena itu jadikanlah semua amal tersebut karena Allah.
Allah
juga akan melipat gandakan amalan yang kecil, jika ia melakukannya dengan
iklas. Abdullah bin Mubarak
berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil
menjadi besar karena niat, dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil
hanya karena niat.”
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Seorang
laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata: Demi Allah aku akan
singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin, Maka ia pun
masuk surga karenanya.”(HR. Muslim).
Advertisement