Terkadang kita salah bersikap dalam
menghadapi anak-anak, kita berusaha keras untuk bisa tampil dengan baik dan
mulia terhadap orang lain dan menjaga perasaan mereka tapi malah bersikap
sebaliknya terhadap anak sendiri. Kita seringkali
bersikap seenaknya kepada anak, berpikir bahwa mereka seharusnya memang berada
di bawah kekuasaan kita.
Dibawah ini beberapa contoh yang diajarkan
Rosul dalam bermuamalah dengan anak:
Tidak
Berbohong
Sebagian orang tua kadang sering sakali
berbohong kepada anaknya padahal yang demikian itu sama sekali tidak baik untuk
anak-anak dan orng tua. Ketika berbohong maka secara tidak langsung maka orang
tua mengajarkan kepada anaknya untuk melakukan hal yang serupa. Sekecil apapun
kebohongan yang diberikan orang tua kepada anak itu janga sampai terjadi,
karena setiap hal yang dilakukan orang tua untuk anak itu merupakan pendidikan yang penting untuk mereka.
Menghargai
Usaha Anak
Kita percaya bahwa memuji anak dapat memupuk
rasa percaya diri mereka. Oleh karena itu sering-seringlah memberi pujian
kepada anak jika mereka telah melakukan sesuatu sekecil apapun itu jika hal
yang mereka lakukan merupakan hal yang baik. Dengan demikian anak akan menjadi
bahagia dan merasa bahwa usahanya sangat dihargai, dan itu menjadikannya lebih
bersemagat melakukan hal yang lebih besar dan lebih baik lagi.
Bersikap
Adil
Dalam memberikan kasih sayang, perhatian dan
lain sebagainya orang tua dituntut untuk berlaku adil, tidak boleh melebihkan
anak yang satu dibanding yang lainnya. Lebih memprioritaskan anak yang satu
dari pada yang lain yang akan menimbulkan rasa iri ataupun dengki terhadap
sesama saudaranya nanti, jadi semua harus diperhatikan dan sama rata diberi
perhatian.
Bersikap adil yaitu sama dalam pemberian
hadiah pada anak-anak kita adalah suatu hal yang wajib. Bersikap tidak adil
dalam hal ini tanpa adanya alasan adalah suatu yang haram, tapi jika ada alasan
maka itu harus dengan persetujuan dan keikhlasan anak-anak yang lain.
Tidak
Menghina Anak
Hindari untuk mencela atau menghina anak
meski dalam keadaan sangat marah karena ulah anak. Ketika kita menasehati anak
dalam keadaan marah itu sama sekali tidak akan berguna bahkan seringkali
menjerumuskan diri sendiri sebagai orang tua.
Ketika sedang marah maka cobalah untuk meredamnya
dengan cara menyendiri sejenak, dengan berwudhu atau sholat untuk meredakan dan
menghilangkan perasaan marah. Nasehatilah anak ketika sudah tidak marah lagi,
karena disaat itu pikiran sudah lebih jernih.
Advertisement