Pada urusan dunia ini, seringkali kita kebingan sendiri mengenai apa
yang kita kerjakan, apakah hal ini termasuk dalam sebuah kebaikan, apakah hal
ini tidak dilarang oleh Allah SWT, apakah hal ini baik untuk orang disekitar
kita, apakah hal bisa menuntun kita menuju ridho Allah SWT, serta masih banyak
lagi kebimbangan yang mungkin kita rasakan. Ketika perasaan itu datang, coba
diam dan tanyakan pada hatimu.
Jika memang hal itu sebuah kebaikan, maka sudah sepantasnya hati dan
jiwamu merasa tenang dan damai, karena kebaikan akan membuat jiwa dan hati kita
merasa lebih tenang. Sebaliknya, keburukan akan membuatmu risau, ragu,
dan tidak tenang. Hal ini seperti yang sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dari sahabat An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu yang
artinya:
“kebaikan adalah akhlak yang baik,
sedangkan dosa adalah apa yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka
memperlihatkannya kepada orang lain.” (HR.Muslim)
Dalam hadist lainya yang menguatkan tanyakan pada hatimu adalah ketika
seseorang bertanya tentang kebaikan juga dijelaskan bahwa;
“mintalah fatwa kepada hatimu,kebaikan
adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu. Sedangkan dosa adalah apa
yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski meski banyak orang yang
mengatakan hal tersebut merupakan kebaikan” (HR. Ahmad
(4/227-228), Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (22/147), dan Al Baihaqi dalam
Dalaailun-nubuwwah (6/292))
Jika
kita bicara tentang kebaikan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda “sesungguhnya kebaikan adalah akhlak yang baik”
Dengan hal tersebut kita bisa mengetahui bahwa seseorang yang memiliki
akhlak yang baik kepada Allah dan hamba Allah maka dia akan memperoleh akhklak
yang jumlahnya sangat banyak, membuatnya menjadi lebih lapang, hati akan
menjadi lebih tentram, dan bermasyarakat dengan baik dengan akhlak yang baik.
Jika hal yang kamu lakukan tersebut sebuah dosa, maka hatimu akan
menjadi tidak tenang, hal inilah yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengenai jika kita melakukan dosa. Namun hal ini tidak
berlaku bagi orang fasik dan durhaka, merka tidaka akan merasakan sebuah
keraguan jika melakukan dosa, mereka juga tidak malu jika hal itu diketahui oleh
orang lain. Bahkan ada yang justru bangga dengan dosa yang telah mereka lakukan
dengan memberitahukanya kepada banyak orang. Jika kita menemui orang seperti
ini, maka pertanyaan tanyakan pada hatimu tidaklah tepat. Pertanyaan tanyakan
pada hatimu ini hanya untuk orang yang baik dan lurus hatinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan orang yang lurus
hatinya, jika ia ingin melakukan keburukan, maka jiwanya akan ragu, dan dia
benci ketika perbuatanya diketahui orang lain. Dengan hal ini kita bisa
melihat, perintah tanyakan pada hatimu ini berlaku untuk orang yang lurus dan
baik hatinya.
Semoga dengan artikel tanyakan pada hatimu ini bisa membuat kita lebih
pintar dalam memilih kegiatan dan semoga bisa memberikan manfaat bagi kita
semuanya, amin
www.fastabiq.com
Advertisement