“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Berikut 5 amalan yang Perlu Dikerjakan Ketika Terjadi Gerhana
1.
Memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan amal shalih.
Sebagaimana sabda NabiShallallahu ‘alaihi wa Sallam,“Oleh karena itu,
bila kaliannya melihat, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan
bersedekahlah.” (Muttafaqun ‘alaihi)
2.
Keluar menuju masjid untuk menunaikan shalat gerhana berjama’ah,
sebagaimana disebutkan dalam hadits,“Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam keluar menuju masjid, kemudian beliau berdiri, selanjutnya bertakbir dan
sahabat berdiri dalam shaf di belakangnya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
3.
Wanita keluar untuk ikut serta menunaikan shalat gerhana,
sebagaimana dalam hadits Asma’ binti Abu Bakr Radhiallahu’anhuma berkata,“Aku
mendatangi ‘Aisyah istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tatkala terjadi
gerhana matahari. Aku melihat orang-orang berdiri menunaikan shalat, demikian
pula ‘Aisyah aku melihatnya shalat.” (Muttafaqun ‘alaihi)Jika
dikhawatirkan akan terjadi fitnah, maka hendaknya para wanita mengerjakan
shalat gerhana ini sendiri-sendiri di rumah mereka berdasarkan keumuman
perintah mengerjakan shalat gerhana.
4.
Shalat gerhana (matahari dan bulan) tanpa adzan dan iqamah, akan
tetapi diseru untuk shalat pada malam dan siang dengan ucapan “ash-shalâtu
jâmi’ah” (shalat akan didirikan), sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah
bin ‘Amr Radhiallahu’anhuma, ia berkata: Ketika terjadi gerhana
matahari pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam diserukan
“ash-shalatu jâmi’ah” (sesungguhnya shalat akan didirikan). (HR Bukhâri)
5. Khutbah setelah shalat, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
‘Aisyah Radhiallahu’anha berkata: Sesungguhnya Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Sallam, tatkala selesai shalat, dia berdiri menghadap manusia
lalu berkhutbah. (HR Bukhâri)
www.fastabiq.com
Referensi:
Nuh, Muhammad. 2013. Tatacara Shalat Gerhana. (Online). (Diakses 08 Maret 2016 at http://www.eramuslim.co/shalat/adi-nurcahyo-tatacara-shalat-gerhana.html)
Advertisement