Pertanyaan:
Apa arti ghibah dan namimah? Apakah
membicarakan keburukan orang durhaka termaksud dosa?
Jawab:
Ghibah artinya menggunjing, yaitu menyebut
suatu hal tentang saudara mukminnya yang olehnya merasa tidak senang bila didengar
oleh orang lain.
Rasulullah bersabda,
"Tahukah kamu apa ghibah itu?
Ghibah adalah membicarakan aib
saudaramu di belakangnya. Kalau yang kamu bicarakan itu benar, itulah
ghibah dan kalau tidak benar itu adalah tuduhan dusta (buhtaan)."
Namimah ialah membuka amanah rahasia kepada
orang1 lain yang berakibat timbulnya fitnah.
Firman Allah menjelaskan sifat
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah,
"Dan janganlah kamu
ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang banyak
menghambur fitnah. Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas
lagi banyak dosa. Yang berlaku kasar, selain itu yang ierkenal kejahatannya.
Karena dia mempunyai banyak harta dan anak" (al-Qalam: 10-14)
Jadi, perbuatan ghibah ialah memuaskan
nafsu karena dengki dan dendam terhadap orang lain dengan maksud yang
dibicarakan aibnya itu menjadi malu dan terhina. Sedangkan orang
yang berbuat durhaka yang memang sudah diketahui masyarakat dan ia
merasa bangga atas perbuatan jahatnya itu, itu tidak termasuk ghibah.
Apalagi kalau pemberitahuan itu bertujuan membendung atau mencegah
kezaliman.
Firman Allah,
"Allah tidak menyukai ucapan buruk
(yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang teraniaya. Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (an-Nisaa': 148)
Arti ucapan buruk ialah mencela,
memaki, menerangkan keburukan orang lain, menyinggung perasaan
seseorang, dan Iain-lain. Maksud orang yang dianiaya ialah boleh
mengadukan kepada hakim atau penguasa tentang keburukan orang yang menganiaya
orang itu.
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement