-->

Cara-cara Menasehati Tanpa Melukai Untuk Mengajak Pada Kebenaran

Cara-cara  Menasehati Tanpa Melukai Untuk Mengajak Pada Kebenaran
Cara-cara  Menasehati Tanpa Melukai Untuk Mengajak Pada Kebenaran



Memberitahukan seseorang tentang sebuah kebenaran tentu menjadi hal wajib yang bisa kita lakukan baik kepada rekan, sahabat, dan keluarga. Begitu juga dengan manasehati orang yang kita sayangi. Memberikan nasihat yang benar akan membawa kita dan orang tersebut pada jalan yang benar. Namun sayangnya terkadang ada beberapa cara menasihati yang salah sehingga melukai perasaan seseorang yang diberi nasihat. Itulah mengapa cara-cara memberikan nasihat tanpa melukai harus benar-benar dikuasai agar tak ada seorang pun yang terluka ketika diberikan nasihat berupa kebenaran. Untuk anda yang penasaran dengan cara Menasehati tanpa melukai, berikut adalah beberapa cara yang bisa anda lakukan.

Cara Menasehati tanpa melukai yang pertama adalah dengan mengikhlaskan niat. Anda tentu tak boleh memberikan nasihat dengan embel-embel lain selain untuk mendapat ganjaran dari Allah. Nasihat dari seseorang yang tulus tentu akan membawa hal yang baik dan bersifat tak memaksa orang yang dinasihati dalam mengikuti perkataannya. Untuk cara yang kedua adalah dengan melakukan nasihat dengan cara rahasia dan tersembunyi. Hal ini karena seseorang yang butuh dinasihati tentu tak ingin kesalahannya diumbar dihadapan banyak orang. Anda harus bisa menutupi kekurangannya tanpa harus menyebarkan kesalahannya. Cara Menasehati tanpa melukai yang kedua ini juga dijelaskan dalam sebuah kisah antara Hasan, Husain, dan seorang kakek. Pada saat itu, ada seorang kakek yang sedang berwudhlu namun cara wudhlu yang dilakukannya salah. Hasan dan Husain tidak langsung menegurnya. Namun mereka melakukan sebuah sandiwara yang memperdebatkan tentang cara wudhlu yang benar dan ingin agar kakek tersebut menjadi saksi, wudhlu siapakah yang benar antara Hasan dan Husain. Setelah itu, si kakek tersadar bahwa cara wudhlu yang selama ini ia lakukan adalah salah.

Cara Menasehati tanpa melukai ketiga adalah dengan cara yang lembut dan penuh adab. Mengapa? Ini karena jika diibaratkan, memberikan nasihat adalah layaknya seseorang ingin membuka sebuah pintu. Pintu tidak akan terbuka jika kunci dan cara membukanya salah. Pintu tersebut ibarat hati yang akan diberikan nasihat sehingga harus benar-benar menggunakan cara yang lembut dan penuh adab. Cara ini juga pernah disabdakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang berbunyi sesungguhnya sebuah hal yang lemah lembut tidak akan bisa berada dalam hal lainnya kecuali menghiasinya.

Adapun cara Menasehati tanpa melukai selanjutnya adalah dengan tidak bersifat memaksa serta memilih waktu memberikan nasihat yang paling tepat. Memaksa dalam memberikan nasihat tentu bukan sebuah solusi agar nasihat tersebut diterima dengan mudah oleh seseorang. Anda yang memberikan nasihat layaknya pembimbing menuju kebaikan sehingga paksaan bukanlah jalan yang tepat. Selain itu, Menasehati tanpa melukai juga harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga mudah diterima. Semoga bermanfaat.

Advertisement