Inilah
panggung dramaturgi
yang
dimainkan oleh aktor-aktor imperialisme
Narasi
agung siapakah ini?!
selayang
dalam desingan peluru
jutaan
dalam dentuman bom-bom massal
Menjadi
satu nama berjuluk terorisme...
yang meninggalkan puing-puing dan
nestapa
mencekam jiwa-jiwa dalam belantara
trauma
menggulirkan wacana para elit
-parade penyiksaan, kepungan
ketakutan, dan penjara-penjara kematian-
Lantas
kita memupus ketakutan dengan ketakutan baru,
membunuh
teror dengan teror yang lebih kejam,
meredam
tangisan dengan darah dan airmata tak berkesudahan
Entah
siapa menunggangi siapa
Kita
saling mengintai menebarkan kecurigaan
menjadikan
agama sebagai perisai alasan,
yang
tafsirnya pun bahkan terpotong-potong
dan
keamanan menjadi pembenaran untuk sebuah kebrutalan.
Kebijakan-kebijakan
para elit yang terpenggal.
hingga
tak tersisa kecuali tragedi kemanusiaan
dalam
potret peradaban yang kian suram
Narasi
agung siapakah ini?!
Layar
ini belum juga menutup
setia
memainkan naskah sandiwara
dalam
deru hiruk pikuk jeritan kemanusiaan
-yang
kian luruh menghantam kerasnya dinding-dinding tembok sang adidaya.
Di
mana kita ??
Oleh: Kabul Astuti
Advertisement