Orang kafir ingkar Tuhan, sedangkan
orang munafik percaya adanya Tuhan. Tapi mengapa umat Islam sepakat bahwa orang
munafik lebih berbahaya terhadap Islam disbanding orang kafir?
Perlu diketahui bahwa istilah kafir
hanya ada dalam Islam, sehingga pengertiannya adalah semua manusia yang
menentang syari'at Allah dengan tidak mau masuk Islam. Meskipun dia tidak
membenci Islam secara terang-terangan namun jika dia tidak mau masuk Islam,
maka secara tidak langsung dia sudah dapat diketahui membenci Islam baik sadar
atau tidak.
Sedangkan munafik dikatakan lebih
berbahaya karena orang kafir itu jelas pengingkarannya terhadap Islam,
sedangkan orang munafik tidak jelas (samar) pengingkarannya. Bukankah bahaya
yang terlihat itu (kafir) lebih mudah dihindari daripada bahaya yang tidak
terlihat (munafik)? Ia seperti musuh dalam selimut.
Ibarat lubang di tengah jalan. kalau
ada lubang di tengah jalan yang kelihatan (= kafir), maka dengan mudah kita
bisa menghindarinya. tapi, kalau lubang itu tidak terlihat jelas (= munafik),
maka kita akan kesulitan menghindarinya, bahkan bisa terjerumus ke dalamnya.
Selanjutnya penjelasan Ust. Muhammad
Mutawalli asy-Sya’rawi (dalam Anda Bertanya Islam Mejawab) Orang kafir akan
terang-terangan memusuhi Islam. Mereka tidak lagi sembunyi, dalam melawan ia
berhadap-hadapan. Orang munafik, mengaku Islam, tetapi secara diam-diam ia
memusuhi. Orang munafik punya dua pedang. Pedang yang satu dipergunakan membela
agama, seeking yang satu lagi dipakai untuk menikam umat Islam. Pedang yang
pertama pasif, sedang pedang kedua aktif. Dia akan aktif jika punya kesempatan
untuk "menggunting dalam lipatan" atau menikam dari belakang.
Allah swt. dalam menghadapi orang
beriman cukup member pegangan dua ayat saja. Menanggulangi permasalahan orang
kafir dengan dua ayat juga. Tetapi dalam menghadapi orang munafik disediakan
tiga belas ayat di surah al-Baqarah.
Lapangan nifak luas sekali. Di bidang
politik, agama, pers, pemikir, pegawai, pengusaha, seniman, olahraga dan di
manamana tercium bau munafik. Apabila agama dan dakwah digunakan sebagai
jembatan untuk memperoleh kedudukan dan mencari harta, di situlah terdapat
kemunafikan.
Hendaknya kita berhati-hati dalam
memilih teman, karena ciri-ciri orang munafik sudah disebutkan oleh Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu:
- jika berkata, suka dusta/bohong.
- jika dipercaya, suka khianat.
- jika berjanji, suka ingkar.
Semoga kita semua dijauhkan dari
sifat-sifat munafik ini, amiin
Sumber Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Anonimzet
dalam yahoo answer. Diakses 04 Juli 2015
(online)
Advertisement