Dalam agama Islam, seorang Muslim haruslah
bekerja. Islam tidak menyuruh kita untuk bermalas-malasan. Akan tetapi
sebaliknya, islam menganjurkan dan menyuruh ummatnya untuk bekerja keras dan
bersungguh-sungguh. Kita perlu keberkahan atas setiap apa yang kita usahakan agar diridhoi
oleh Allah swt. Yaitu mendapat barakah dari Allah, sehingga
bisa mencukupi kebutuhan, dan bermanfaat untuk dunia dan akhirat kita kelak.
Nah agar kita mendapatkan keberkahan tersebut
berikut hal-hal yang harus kita lakukan:
1. Tauhid yang benar dan kuat kepada Allah swt. Karena Ia adalah tempat
kita bergantung atas segala sesuatu. Semua aktivitas kita ditentukan oleh
tauhid kita karena dengan tauhid akan memancarkan sikap kejujuran dan dapat
mencapai tujuan hidup yang diinginkan yaitu mendapatkan Ridha-Nya.
2. Cara Berpikir. Selain di atas kita juga butuh kualitas berpikir yang
baik, karena dengan demikian seseorang
akan mudah mendapatkan informasi, mengetahui cara mengelola, memproduksi, dan bagaimana
cara mencapai hasil dari informasi tersebut secara baik dan akurat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah swt akan memberi jalan keluar untuknya dan akan
memberinya kecukupan.
3. Hati nurani. Dengan ini, seseorang akan menanamkan nilai moral religious
dan akan bekerja secara objektif, karena hatinya akan menuntunnya untuk bekerja
dengan baik secara mutlak dan dengan tanpa syarat.
4. Jangan Putus Ada dari Rahmat Allah
swt
Sesungguhnya masing-masing dari
mahluknya telah ditentukan rezekinya oleh Allah. Jangankan kita manusia, rezeki
seluruh binatang melata di muka bumi ini pun sudah diatur oleh Allah. Karena
itu, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, yang Maha Luas karunia-Nya.
5. Punya keterampilan, yaitu kemampuan dalam melaksanakan aktivitas maupun
tugas-tugas tertentu. Harus bekerja sesuai dengan aturan, tidak
melanggar prinsip-prinsip yang sudah ada dan harus bekerja dengan penyelesaian
yang baik.
6. Menjauhkan diri dari hal-hal yang
syubhat. Rasulullah saw bersabda : “Yang hala itu jelas dan haram itu jelas. Di
antara keduanya terdapat perkara syubhat, barang siapa memelihara diri dari
syubhat, maka ia telah menjaga kehormatan dirinya. Tapi, barang siapa
terjerumus pada perkara syubhat, maka ia terjerumus pada perbuatan haram.
Advertisement