Energi positif dalam keluarga seketika membuncah
dan semakin hangat tatkala suami pulang kerja dan disambut istri dengan ramah.
Menyambut dengan berjabat tangan satu sama lain dan Mencium Tangan Suami. Mencium
Tangan Suami adalah tanda hormat dan rasa syukur. Rasa syukur atas karunia
Allah atas kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Mencium Tangan Suami adalah
bukti cinta yang diperbuat. Karena semakin lama rumah tangga, semakin sedikit
kata cinta yang diungkapkan.
Mencium tangan
Suami sejatinya merupakan ungkapan cinta dan kasih sayang. Mencium tangan Suami
adalah pelebur beban suami. Senyum dan sapa seorang istri untuk suami yang baru
pulang kerja adalah pennawar rasa lelah. Seorang istri cium tangan suaminya bukan
semata-mata tentang siapa yang lebih tinggi derajatnya. Tetapi sebagai bentuk
keikhlasan dan rasa terima kasih karena sang suami telah mau menjadi penuntun
dan imam yang baik untuknya. Mencium tangan suami bukan semata-mata menempelkan
bibirnya ke punggung tangan suami, namun ada do’a yang dilantunkan. Karena
dengan tangan itulah sang suami bekerja menafkahinya dan anak-anak mereka.
Istri cium tangan
suami dapat dilakukan ketika pagi hari ketika sang suami berangkat kerja, atau
sore hari ketika suami pulang kerja. Saat itu dosa sang istri akan berguguran.
Karena restu seorang suami itu sangat penting dalam rumah tangga. Selain itu,
cium tangan suami akan menyemai benih kasih dan sayang istri untuk suami. Hati
yang awalnya panas karena amarah akan menjadi sejuk. Cium tangan suami yang
kemudian dibalas dengan mencium kening istri adalah salah satu cara
menghidupkan sunnah.
Do’a istri yang
cium tangan suami terdapat munajat kepada Allah bahwa tangan suaminya tersebut
akan senantiasa menjadi penopang kebahagiaan keluarga. Untuk itu sangat
diutamakan dalam Islam untuk menciptakan keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan
Warohmah dengan senantiasa menciptakan keharmonisan antara pasangan. Membangun
kemesraan akan membawa kesejukan dan kedamaian dalam hidup berumah tangga.
Saling mengerti dan memahami satu sama lain bahwasannya tidaklah lengkap kehidupan
rumah tangga tanpa adanya kemesraan antara suami dan istri. Dimana inti dari kemesraan
itu adalah rasa ikhlas untuk saling mencinta, menyayangi, menjaga, mengerti,
memahami satu sama lain dan berusaha mencapai tujuan berumah tangga yang langgeng.
Advertisement