Dalam jiwa manusia, hati adalah bagian terpenting
yang harus dijaga agar jiwa serta segala sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh
manusia bisa menjadi perbuatan baik dan bermanfaat bagi setiap orang yang ada
di sekitarnya. Dalam Islam, hati memiliki dua pengertian. Pertama adalah hal
yang menunjukkan bagian paling sempurna, murni, dan mulia dari sesuatu. Kedua,
hati bermakna merubah atau membalik sesuatu dari satu posisi ke posisi lain.
Berbicara mengenai Mengikir Hati Yang Berkarat, Rasulullah pernah bersabda
bahwa ‘Ingatlah bahwa dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika
segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh jasadnya. Sebaliknya, jika
segumpal daging itu buruk, maka rusaklah seluruh jasanya. Ketahuilah bahwa
segumpal daging itu adalah hati’. Dari sabda Rasulullah tersebut, tentu kita
sebagai manusia harus benar-benar mengerti cara Mengikir Hati Yang Berkarat
agar segala yang ada dalam diri kita menjadi baik.
Untuk Mengikir Hati Yang Berkarat, ada beberapa
cara yang bisa dilakukan oleh manusia sehingga hati mereka menjadi bersih,
mulia, dan segala amal yang dilakukannya adalah tanpa mengharap imbalan apapun.
Pertama adalah melepaskan diri dari segala ketergantungan lain selain Allah
Ta’ala karena hanya Allah lah tempat manusia bergantung. Mentauhidkan Allah
adalah langkah pertama untuk membersihkan hati dari segala kotoran yang muncul
di dunia. Ini bukanlah hal yang mudah karena tak semua orang bisa melakukan ini
serta banyak cobaan yang menghalangi sikap ketauhidan pada Allah. Setidaknya,
untuk memunculkan sifat tauhid, manusia harus menghindari tiga perbuatan yakni
syirik, bid’ah, dan maksiat.
Adapun hal kedua dalam Mengikir Hati Yang Berkarat
adalah dengan memperbanyak beristihgfar kepada Allah Ta’ala. Jika direnungkan
dengan baik, manusia akan sadar bahwa nikmat yang diberikan Allah padanya
sangatlah besar dan banyak, namun rasa syukur yang diberikan manusia pada Allah
sangatlah sedikit. Tak jarang manusia melalaikan rasa syukurnya karena harta
benda yang melimpah dan hal lainnya. Dengan banyak beristighfar, maka manusia
akan semakin ingat pada Allah sehingga hati mereka akan bersih dari segala hal
yang membuat hati gelap.
Untuk hal ketiga dalam Mengikir Hati Yang Berkarat
adalah dengan banyak membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kalam Allah yang harus
dipahami dengan baik makna-makna yang terkandung di dalamnya. Dalam Al-Qur’an,
Allah banyak menjelaskan tentang rasa syukur, pedoman dan nasihat dalam
menjalani hidup, serta obat-obat untuk menenangkan hati. Adapun hal selanjutnya
dalam Mengikir Hati Yang Berkarat adalah dengan berbahagia ketika teman atau
saudara mendapatkan kebahagiaan dari Allah. Kebahagiaan yang muncul karena
saudaranya bahagia adalah salah satu bentuk dari rasa syukur kepada Allah.
Dengan begitu, hati yang berkarat pun bisa kembali bersih lagi. Itulah beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk membersihkan hati yang berkarat. Semoga bermanfaat.
Advertisement