Hukum Bersenggama di Masa Menyusui
Perianyaan:
Apakah menggauli istri di masa dia menyusui dilarang agama?
Jawab:
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. melarang menggauli
(menyetubuhi) istri yang sedang dalam masa menyusui. Itu dinamakan yaitu
membunuh secara perlahan-lahan. Sebab bila senggama menyebabkan kehamilan, air
susu ibu akan rusak sehingga si bayi tidak dapat menyusu lagi, yang tentu saja
dapat melemahkan si bayi yang sesungguhnya berhak memperoleh air susu ibu
(ASI). Karena itulah Nabi saw. menilainya sebagai perbuatan aniaya.
Sabda beliau,
"Janganlah kamu membunuh anak-anakmu dengan cara diam-diam, sesungguhnya (susu ihu saat dia harnil) bila disusukan
seperti orang yang menunggang kudo, lalu menjaluhkan kudanya."
Oleh karena itu, Rasulullah saw. memberi petunjuk kepada umatnya
untuk menghindari bersenggama di masa istri sedang menyusui karena dapat
berakibat buruk bagi si bayi. Tetapi, larangan ini bukan larangan haram, tetapi
hanya petunjuk, ajaran, dan ajakan.
Beliau
bersabda,
"Aku
berniat melarang al-ghilah', kemudian aku melihat orang-orang
Persia dan Romawi melakukannya, tetapi tidak mengganggu anak-anak
mereka." Jadi larangan itu tidak mutlak, dimaksudkan hanya untuk
mencegah timbulnya bahaya dan gangguan, seperti yang dibuktikan kebenarannya
oleh ilmu kedokteran modern.
Hadits ini juga berarti, hendaklah suami menjaga agar jangan
sampai si istri yang sedang menyusui itu menjadi hamil, yang menyebabkan air
susunya rusak dan si bayi berhenti menyusu. Ilmu kedokteran membuktikan bahwa
air susu ibu (ASI) sangat diperlukan si bayi untuk ketahanan tubuh dan
pertumbuhan badan dan kecerdasan otaknya, karena itulah ASI harus diberikan
pada bayi, di samping karena komposisinya sangat sempurna.
Bersanggama dengan istri pada masa menyusui tidak dilarang
agama, asalkan mampu menjaga agar si istri tidak hamil, misalnya dapat
menggunakan cara azl (sanggama terputus) atau pil, jika dipastikan dapat
membahayakan kesehatan bayi yang sedang dalam masa menyusu.
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement