Mendidik anak kepada islam
Pertanyaan:
Ibu
berperan paling utama dalam mendidik anak kepada agama. Lebih besar tanggung
jawabnya dibanding bapak. Sebab itu lebih banyak bergaul dengan anak ketimbang
bapaknya.
Jawab:
Sudah
dapat dipastikan bahwa rusaknya anak adalah akibat dari kurangnya perhatian ibu
dan bapak terhadap pendidikan agama bagi anak-anak mereka sejak kecil.Lalu,
bagaimana cara yang mudah yang dapat dilakukan oleh ibu dalam tugasnya mendidik
anak di tengah tugas-tugas lain dalam kehidupan dunia yang bertambah ramai ini?
Kesulitan-kesulitan
yang kita alami sekarang ini ialah disebabkan karena kelalaian kita membiarkan
segala persoalan berjalan secara sendiri-sendiri. Apabila kita dikejutkan oleh
suatu kesulitan, baru mencari-cari jalan keluar penyelesaiannya.
Berusaha
menyembuhkan sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain.
Persoalan
sendiri sebenarnya mudah diatasi. Tetapi karena kesibukan urusan dunia yang
mengurus seluruh waktu dan perhatiannya, menyebabkan ia lupa tanggung jawab
kepada putra-putrinya.
Ibu-bapak
meluangkan waktu satu jam saja setiap hari untuk mendidik anak-anaknya,
misalnya di waktu makan, anak akan memperoleh manfaat yang sangat besar sekali.
Apabila
setiap hari satu masalah hukum agama diajarkan kepada anak, lebih dari tiga
ratus pelajaran yang didapatnya dalam setahun. Orang tua disarankan mendidik
anaknya agar suka bertanya, mengajarkan kritis, atau memberi pengertian
akan manisnya
menuntut ilmu. Dialog, diskusi, dan tukar informasi antara ibu-bapak dengan
putra-putrinya akan memperkokoh ikatan dan membuka jalan bagi anak dalam
mengungkapkan masalah-masalah pribadinya.
Para
orang tua harus menyadari bahwa ia bekerja untuk anak-anak mereka. Karenanya,
ia harus meluangkan waktu bagi mereka. Orang tua akan keliru kalau ia korbankan
yang pokok untuk mendapatkan ranting dan dahan.
Anak
menjadi nakal, berbuat kejahatan, penyebabnya karena kurang perhatian, kasih
sayang dan pengertian, serta waktu yang cukup dari kedua orang tuanya.
Kekurangan-kekurangan itu mereka dapatkan di luar rumah.
Salah
satu tujuan pernikahan dalam Islam ialah terciptanya cinta dan kasih sayang
yang menyebabkan suburnya kasih sayang dari hati kedua orang tua kepada
putra-putrinya. Kemudian,cinta dan kasih sayang dari anak-anak kepada
ibu-bapak,
paman, bibi, atau
kepada masyarakat yang kecil yaitu keluarga. Kemudian kepada masyarakat yang
besar yaitu umat Islam keseluruhannya.
Sumber
Pustaka:
Sya’rawi,
Muhammad Mutawai. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab.
Diterjemahkan Oleh: Abu Abdillah Almansyur. Jakarta. Gema Insani
Advertisement