-->

Sepucuk Surat Itu

Sepucuk Surat Itu
Sepucuk Surat Itu



Aku teringat dan Ingin sekali ku bacakan sebuah firman persaudaraan untuk saudara saudara terbaikku yang ku cintai karna allah.

Ketika ku baca firmannya, " sungguh setiap mukmin itu bersaudara "
aku merasa kadang ukhhuwah tak perlu dirisaukan
tak perlu, karena ia adalah akibat dari iman

aku ingat pertemuan pertama kita,
dalam dua detik, ya dua detik saja
aku telah merasakan perkenalan, bahkan kedekatan
itulah ruh ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra
dengan iman yang menyala, dengan mufakat
meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan pun belum berjabat


ya, kubaca lagi firmannya, " sungguh setiap mukmin itu bersaudara "
aku makin tau persaudaraan itu tak perlu dirisaukan

karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita rapuh
saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan
saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai
aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita
hanya iman iman kita yang sedang sakit atau mengerdil
mungkin dua duanya mungkin kau saja
tentu lebih sering, imanku lah yang compang camping

dan ku baca lagi firman persaudaraan itu kawanku tersayang
dan aku makin tahu mengapa dikala lain diancam,
"para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh sebagian yang lain,
kecuali orang orang yang bertaqwa

Salim A. Fillah, " Dalam Dekapan Ukhuwah " 


Saudaraku, aku ingin seperti urwah bin zubair seorang fuqoha madinah yang berkata dikala sakit yang dideritanya, " ya Allah terima kasih engkau telah mengambil salah satu bagian dari tubuhku agar aku jauh dari maksiat ". Sebuah perkataan yang luar biasa yang terucap dari mulut beliau di mana ALLAH SWT saat itu mengambil kaki urwah karena kalau tidak diambil penyakit yang dideritanya akan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pun ketika proses pemotongan kakinya, Ulama Besar Madinah ini menolak untuk untuk disuntikkan obat bius. Jawabnya pun singkat, " Aku percaya dengan keagungan Allah, mulailah kalian memotong kakiku dikala mulutku mulai berdzikir '', Ucapnya.

Saudaraku aku ingin seperti abu bakar yang berkata kepada kerabat dekatnya, " laa tansanaa min du'aa ikum ", jangan lupakan aku di dalam do'a kalian. Perkataan yang membuat orang orang di sekelilingnya menangis, tertegun kaku karena kebijaksanaan ucapannya.

Saudaraku aku ingin seperti Umar bin Khottob, seorang yang humoris yang kemudin suatu ketika nabi berkata padanya, " Wahai Umar, engkau sahaja dengan candamu maka candailah aku sesukamu ", Dan umar pun tersenyum.

Saudaraku aku ingin seperti Usamah bin Zaid, di usia yang muda masuk dalam jajaran panglima perang terhebat setelah ayahnya zaid bin haritsah syahid di medan perang dan setelah kholid bin walid menyuruh usamah menjadi pendampingnya. Beliau tidak pernah mengeluh sampai sampai ketika anak panah menancap di dadanya pun tidak tahu.
**
Saudaraku sungguh setiap mukmin itu bersaudara. Maafkanku saudara ku jika aku tidak bisa menjadi saudara yang baik untukmu. Tidak bisa menjadi shahabat yang baik layaknya Abu Tholhah  dengan Zubair Bin Awwam yang selalu bersama dalam barisan terdepan perang, tak sempurna layaknya sang guru imam Syafi'i terhadap muridnya Imam Ahmad.
Saudaraku ya memang ukhuwah itu tidak usah dirisaukan, memang.. karena ia adalah akibat dari iman. Afwan saudaraku sering kali imanku yang rombeng imankulah yang compang camping melupakan kalian di dalam do'aku mengabaikan kalian di setiap aktifitasku. Padahal jelas rosullullah berkata iman itu, " Dimana kita mengingat saudara kita dsetiap lantunan doa yang kita panjatkan ".
Saudaraku aku tidak mau kelak saat datang masanya nanti, ketika amal dihisab dan manusia tidak bisa berbuat apa-apa, aku menjadi musuh kalian begitu pula pula kalian menjadi musuhku.

Saudaraku ingatkanlah aku disaat aku lupa, tegurlah aku dikala aku lalai menjalankan kewajiban pukul lah aku saat syari'at itu ku langgar.
**
Tertulis pada sepucuk surat itu.. Ketika seoranng teman mengirimkan sebuah pesan padaku.

" KAMU TIDAK SENDIRI ADA KAMI... KARENA KITA SAUDARA "

Kalimat yang simpel tapi bagiku ini adalah sebuah hentakan iman yang menusuk. Terharu bercampur aduk rasanya aku bingung mau berkata apa dan aku pun terdiam. Apakah ini teguran terhadapku ?? apakah ini bukti lemahnya imanku hingga aku melupakan kalian ??
YA akhirnya aku mendpatkan jawaban itu, ketika ku baca firmannya lagi ya setiap mukmin adalah saudara saling mengingatkan dikala lupa saling sapa saat bertemu saling rindu di saat jarak yg menggangu dan saling membantu ketika susah datang bagai hantu. Itulah yang aku sadari saudaraku ternyata imanku sedang lemah.

iman adalah mata yang terbuka
mendahului datangnya cahaya
tapi jika terlalu silau, pejamkan saja
lalu rasakan hangatnya keajaiban


Teruntuk saydaraku.. Terima kasih, kalian telah mengingatkanku. Kalian telah menbantuku jauh dari cukup. Afwan kalau selama ini aku banyak menyembunyikan sesuatu. Di sisi lain aku ingin kuat menghadapi semua ini dan di sisi lain pula aku tidak ingin merepotkan kalian.
Terima kasih saudaraku kalian mengajarkanku indahnya berbagi kalian menyadarkanku bahwa aku tidak sendiri di sini aku tidak sendiri dan aku pun sadar betul bahwa aku tidak akan pernah sendiri.

Dalam do'aku, " ya allah semoga engkau berikan ganjaran terbaik untuk saudara terbaik yang aku cintai ini karenaMu, pertemukanlah kami kelak dalam kondisi dimana kami saling menyaksikan kebaikan satu sama yang lain dan jadikanlah kami penghuni MAKAN terbaikMU ". amin

Jazzakumulloh Khoiron atas apa yang membersamai surat itu saudaraku. Terlebih bukan itu tapi makna dari itu semua Jauh lebih penting. Aku yakin suatu saat nanti waktulah yang menjawab ukhuwah kita, waktu lah yang berkata bahwa sungguh ukhuwah itu indah dan waktu pula yang menentukan kadar dari iman itu.
Bukan hanya sungguh ukhuwah itu indah tetapi yang terlebih penting "KARENA KITA SAUDARA".


#aku sangat bersyukur dipertemukan dan dikenalkan oleh ALLAH dengan kalian. Semoga pertemuan kita menjadi saksi persaudaraan yang takkan pernah putus.

Jangan pernah bosan untuk saling mengingatkan  sudaraku ^_^
Kalau bukan kalian yang mengingatkan lantas siapa lagi?

Uhibbukum fillah, aku cinta kalian karena ALLAH





@santren, kamar kos tercinta
10 April 2012 07.12 a.m
Oleh: Muhammad Abdul Majid

Ketua Forum Keluarga Jama’ah Shalahuddin UGM 2011
Advertisement