-->

Berjalan Beda Sisi menuju Rumah Allah itu Syariat

Berjalan Beda Sisi menuju Rumah Allah itu Syariat
Berjalan Beda Sisi menuju Rumah Allah itu Syariat


 
sumber gambar: www.google.com

Rumah Allah atau disebut juga masjid. Tempat yang suci dan mulia. Adalah tempat untuk beribadah dan memang wajib dikunjungi setiap hari sebanyak lima kali. Karena mengerjakan shalat wajib lebih utama jika dilakukan di masjid secara berjama’ah.
Berduyun-duyun para umat muslim untuk melaksanakan shalat di masjid setiap harinya. Sebuah amalan yang memang harus terpatri kuat daam pondasi keluarga. Apalagi untuk diajarkan kepada anak-anak sejak dini.
Keutamaan berjalan beda sisi menuju rumah Allah adalah menghapus kejelekan dan akan mendapat pahala. Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadist. Yang salah satunya berisi: “Barang siapa yang pergi atau berangkat ke masjid maka Allah akan mempersiapkan untuknya hidangan di dalam surga setiap kali ia pergi atau berangkat.”
Ini merupakan bukti bahwa berjalan menuju masjid harus benar-benar dilakukan dengan berjalan kaki. Tidak dengan naik kendaraan. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi para muslim yang mau berjalan dengan ikhlas ke masjid untuk beribadah.
Berjalan beda sisi menuju rumah Allah ketika balik dari masjid adalah pelengkap dari ibadah di masjid. Selain itu juga Allah memberikan pahala yang besar bagi mereka.
Berjalan beda sisi menuju rumah Allah dicontohkan oleh Nabi bahwa jalan berangkat lebih jauh daripada jalan pulang. Sehingga memperbanyak pahala ketika berangkat.
Berjalan beda sisi menuju rumah Allah juga disaksikan oleh malaikat di setiap jalan menuju masjid. Kemudian dijelaskan pula akan keutamaan berjalan kaki menuju masjid, yaitu dalam hadist yang berisi: “ Barang siapa ke masjid jamaah, maka setiap langkahnya akan menghapuskan kejelekan dan setiap langkahnya akan dituliskan pahala, pergi dan pulangnya.”
Jadi mengambil sisi jalan yang berbeda menuju masjid itu sudah dianjurkan dalam Islam. Janji pahala yang didapatkan dari Allah SWT.
Berjalan beda sisi menuju rumah Allah dilakukan agar kedua jalan tersebut menjadi saksi atas perjalanannya. Kemudian agar keutamaan jalan itu sama. Berjalan beda sisi menuju rumah Allah diibaratkan oleh Rasulullah SAW bahwa ketika berangkat beliau bersedekah. Kemudian ketika pulang beliau sudah tidak membawa apapun.
Advertisement